Pilpres Amerika Serikat, Biden dan Trump Membuat Pelaku Pasar Bimbang

- 4 November 2020, 10:12 WIB
Joe Biden dan Donald Trump.
Joe Biden dan Donald Trump. /Instagram/@joebiden, @realdonaldtrump/


DESKJABAR
- Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) mulai dilaksanakan pada 3 November waktu setempat. Sampai saat ini pelaku pasar masih menunggu kepastian arah kebijakan AS ke depan. 

Pasalnya, negara adidaya tersebut memiliki dampak besar terhadap perekonomian di berbagai negara penjuru dunia, termasuk Indonesia.

"Secara fundamental agak sulit mengukur," kata Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penelitian Ekonomi Manajemen (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Rifky, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: Pulang ke Indonesia, Habib Rizieq : Insya Allah Senin 9 November Saya Terbang dari Bandara Jeddah

Baca Juga: Salzburg vs Bayern Munich, Inilah Rekor yang Dibuat Munich

Diketahui, seperti dikutip DeskJabar dari RRI, berdasarkan realisasi neraca dagang pada September lalu, AS menjadi negara kedua tujuan ekspor non migas Indonesia, dengan nilai sebesar 1.69 miliar dollar AS.

Sementara impor, AS hanya kalah oleh China dan Singapura, dengan nilai sebesar 607.4 juta dollar AS.

Lebih jauh, dia meyakini, apabila nantinya Donald Trump kembali terpilih, perekonomian secara global akan kembali dihadapkan kepada ketidakpastian kebijakan dari Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Waspadai Silent Carrier Covid-19 di Indonesia, Banyak Muncul di China

Baca Juga: Hadapi Barcelona, Dynamo Kiev Hanya Punya 13 Pemain, 6 Orang Terinfeksi Covid-19

Sebaliknya, terang Rifky, Biden memiliki potensi yang lebih besar untuk memberikan sentimen positif terhadap perekonomian global ke depan, termasuk Indonesia.

"Trump di masa pertama kepemimpinannya di mana penuh kontroversi dan ketidakpastian," pungkasnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah