Persilangan Kopi Arabika Kuning Garut dan Kopi Robusta, Jadi Bibit Kopi Tahan Pemanasan Global

- 25 April 2024, 13:00 WIB
Persilangan kopi arabika kuning asal Garut, Jawa Barat dengan kopi robusta, menjadi bibit kopi andalan tahan pemanasan global.
Persilangan kopi arabika kuning asal Garut, Jawa Barat dengan kopi robusta, menjadi bibit kopi andalan tahan pemanasan global. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Inovasi untuk pembudidayaan tanaman kopi yang tahan terhadap dampak perubahan iklim sudah muncul. Adalah persilangan kopi arabika kuning asal Garut, Jawa Barat dengan kopi robusta, muncul menjadi bibit kopi andalan mengatasi pemanasan global.

Tanaman dan buah kopi arabika kuning asal Garut diketahui merupakan varian lain dari kopi arabika yang selama ini dikenal berwarna merah. Budidaya kopi arabika warna kuning, diketahui umumnya dilakukan di Garut, Kabupaten Bandung Barat, dan Cianjur.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan, kondisi pemanasan global telah memicu perkembangan bunga abnormal dan memberikan dampak serius terhadap produksi kopi arabika.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, BRIN telah melakukan persilangan buatan antara spesies kopi arabika dan robusta, untuk mendapatkan bibit yang adaptif terhadap kenaikan suhu udara.

Baca Juga: Bibit Kopi Robusta dan Sereh Wangi Banyak Diminati di Jawa Barat, Begini Gambaran Pasar 2024

Hasil riset

Peneliti Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Dani, dilansir Antara, 22 Marei 2024, mengatakan, sudah mencoba mengintegrasikan sifat toleran terhadap suhu tinggi dari kopi robusta ke kopi arabika melalui persilangan antar spesies.

Pada Agustus 2020, BRI menggarap proyek riset persilangan buatan menggunakan kopi robusta klon Sidodadi asal Bengkulu sebagai tetua betina yang disilangkan dengan kopi arabika klon Mangening asal Bali dan kopi arabika klon kuning asal Garut Jawa Barat sebagai tetua jantan.

Kemudian, persilangan buatan dalam spesies kopi robusta yang menggunakan klon Sidodadi dengan klon Kriting. Kegiatan persilangan juga dilakukan antara kopi robusta klon Sidodadi dengan klon liberika sebagai pembanding.

“Persilangan spesies kopi robusta dan kopi arabika, secara teoritis dapat dilakukan secara reciprocal menempatkan kopi arabika sebagai tetua betina, maupun sebagai tetua jantan, meskipun dinilai lebih berhasil adalah kombinasi arabika dan robusta,” ujarnya.

Baca Juga: Kopi Arabika Bourbon Asal Garut, Skor Cita Rasa 8,6, Disukai Kalangan Muda di Bandung

Budidaya dan pasar kopi kuning

Walau demikian, ada sebuah laporang yang menyatakan bahwa di India pernah dilakukan persilangan reciprocal berupa penyilangan kopi robusta sebagai tetua betina dan kopi arabika sebagai tetua jantan.

Hasil riset persilangan tanaman kopi dilakukan BRIN itu terungkap, bahwa hambatan persilangan antara spesies kopi robusta dan arabika tergolong kuat, tetapi tidak lengkap.

Hambatan pra-zigotik berkurang karena terdapat irisan periode antesis antar spesies, hambatan pasca zigotik awal dalam bentuk kerontokan buah muda, dan kegagalan endosperma tinggi, serta hambatan pasca zigotik lanjut dalam bentuk triploid bock tidak lengkap kareena sekaligus diperoleh tipe ploidy diploid dan tetraploid.

Sementara itu, dua orang fungsional dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Tantan dan M. Sopian Ansori, senada mengatakan, bahwa khusus untuk bisnis kopi arabika kopi kuning di Jawa Barat, sudah waktunya diarahkan secara terfokus.

Menurut mereka, selama ini pembudidayaan dan panen kopi arabika kuning masih sporadik, dan dicampurkan dengan kopi arabika merah. “Jika promosinya dilakukan khusus, kopi arabika warna kuning diprediksi akan ‘meroket’ peminatnya, apalagi memperoleh skor cita rasa tertinggi,” ujar Tantan. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah