DESKJABAR – Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu penghasil utama komoditas kopi Indonesia. Ada empat jenis komoditas kopi yang diusahakan di Jawa Barat secara perkebunan rakyat, berikut ciri-ciri masing-masing tanaman, berikut sentra lokasi pengusahaan pada sejumlah kabupaten.
Berdasarkan catatan DeskJabar, pengusahaan tanaman kopi di Jawa Barat kembali dilakukan secara besar sejak tahun 2003, diawali pada kawasan kehutanan Perhutani di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Pola pengusahaan tanaman kopi digunakan adalah Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), yang kemitraan antara Perhutani dengan masyarakat desa hutan. Hasil panen kopi dan penjualannya kemudian dibagi hasil, antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Perum Perhutani.
Baca Juga: Perkebunan Kopi di Jawa Barat Mulai Berbuah, Namun Nasibnya Bergantung Desember 2023
Kopi Jawa Barat apa saja ?
Pengembangan kembali tanaman kopi pada tahun 2003 dilakukan sejumlah orang perintis, terdiri unsur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, pegiat agroforestry, masyarakat desa hutan, pemerhati lingkungan, media, dll. Lalu kopi di Jawa Barat jenis apa saja yang diusahakan ?
Penanaman kopi dilakukan pada sela-sela tegakan pohon-pohon kehutanan. Jenis kopi yang ditanam pada awalnya adalah jenis arabika, dimana bibit rintisan didatangkan dari Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, yang dijuluki “kopi Ateng” alias kopi Aceh tengah.
Sejumlah Menteri Kehutanan pada tahun-tahun 2003 sampai 2007 sering berkunjung ke lokasi di di Pangalengan. Bahkan, banyak bantuan dana dan lain-lain, karena selalu ada tokoh petani kopi yang minta bantuan ketika Menteri Pertanian mengunjungi lokasi PHBM kopi di Pangalengan.
Sejak mulai kembali dikembangkan pada tahun 2003 dan sudah menjadi besar sampai tahun 2023, di Jawa Barat ada sekitar empat jenis tanaman kopi diusahakan. Tetapi sejauh ini hanya dua jenis kopi yang diusahakan secara besar, yaitu jenis arabika dan robusta, tetapi sebenarnya ada pula liberika dan arabusta.