Tekanan terjadi selama sepekan terakhir terakhir akibat imbal hasil obligasi pemerintah AS terus mengalami kenaikkan di tengah ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Baca Juga: Hadiri Upacara Adat Nyangku, Bupati Ciamis : Tradisi ini Harus Dipelihara
Ditambahkan, titik tertinggi harga emas pada minggu ini diperkirakan mencapai 1.880 – 1.900 dolar AS per troy ounce. Namun demikian, para investor dan trader harus tetap berhati-hati karena adanya gap harga yang membuat emas berpotensi mengalami penurunan dulu sebelum kembali melanjukkan kenaikkan.
Menurutnya, kenaikan harga emas secara drastic, umumnya terjadi diakibatkan kondisi situasi geopolitik yang memanas, bencana alam, dan wabah seperti Covid-19 yang melanda dua tahun lalu.
“Sehingga momen seperti ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan posisi long buy atau menjual emas fisik begitu harga mencapai titik tertingginya,” paparnya.
Selain itu menjelang akhir tahun, siklus harga emas biasanya akan terkoreksi dulu hingga ke kisaran level 1.800 - 1.700 dolar AS per troy ounce sebelum mengalami lonjakan menjelang akhir Desember pada momen window dressing dan berlanjut hingga Imlek di tahun depannya.
“Karena itu, emas bisa menjadi pilihan menarik hingga akhir tahun ini untuk dikoleksi para investor,” tandas Andri. ***