Namun, Vitol Group juga bergerak di lini bisnis pemurnian, pengapalan, terminal, eksplorasi dan produksi, pembangkit listrik, hingga pertamabangan dan ritel.
Bisnis di jaringan hilir energinya sudah meluas ke berbagai benua. Saat ini Vitol Group memiliki total kapasitas penyulingan lebih dari 350 kbpd dan memasok 2,7 juta bbls per hari minyak mentah dan bahan baku.
Bisnis di sector hulir ini sudah berkembang hingga di Afrika, Australia, dan Eropa.
Di Afrika Vitol Group bertanggung jawab atas lebih dari 1400 SPBU di 16 negara di Afrika, dan menbuka 100 SPBU setiap tahunnya.
Di Australia, Vitol Group berinvestasi di sector hilir melalui Viva Energy, setelah sebelumnya mengakuisisi sector hilir Shell di Australia.
Viva memasok sekitar 30 persen kebutuhan bahan bakar di Australia selatan, baik melalui impor maupun produk yang disuling di kilang Geelong, miliknya di Victoria.
Di Eropa yang dikelola melalui Varo Energy, bergerak di bidang kilang, penyimpanan dan logistic dan jaringan distribusi.
Sedangkan di Indonesia, Vitol Group bergerak melalui anak usahanya PT Vivo Energy Indonesia.
Mereka membanyun SPBU pertamanya di Indonesia pada 2017 di Jalan Raya Cilangkap, Jakarta Timur.