Perkebunan, PTPN VIII Ekspor Teh Walini ke Uni Emirat Arab

- 18 Juli 2022, 11:25 WIB
PTPN VIII melepas ekspor teh walini ke Uni Emirat Arab, Jumat, 15 Juni 2022 dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung
PTPN VIII melepas ekspor teh walini ke Uni Emirat Arab, Jumat, 15 Juni 2022 dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung /kolase foto Dok PTPN VIII dan DeskJabar

DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara berbasis di Jawa Barat, PTPN VIII kembali ekspor Teh Walini. Kali ini, ekspor dilakukan ke Uni Emirat Arab.

Gencarnya penjualan secara ritel diketahui merupakan salah satu upaya mengembangkan pemasaran produk dari perkebunan besar teh Indonesia, khususnya oleh PTPN VIII.

Ekspor Teh Walini ke Uni Emirat Arab yang merupakan kawasan Timur Tengah, dilakukan Jumat, 15 Juli 2022. Ini menyusul sebelumnya sudah dilakukan ke Kanada, Amerika Utara pada Februari 2022.

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Gunakan CNG Sebagai Alternatif Bahan Bakar di Pabrik Pengolahan Teh

Informasi diperoleh dari PTPN VIII, Senin, 18 Juli 2022, jumlah Teh Walini yang diekspor ke Uni Emirat Arab, adalah sebanyak 498 Master Carton dengan setara USD 11.700 (sekitar Rp 175.500.000).

Sedangkan yang diekspor ke Kanada sewaktu Februari 2022 ekspor, adalah sebanyak 1.070 master karton.

Ekspor Teh Walini ke Uni Emirat Arab, dilakukan PTPN VIII melalui Unit Kerja Industri Hilir Teh (IHT) yang berlokasi di Ujungberung, Bandung.

Baca Juga: Wisata di Perkebunan Karet, Instagramable, Cocok Healing dan Ngopi, di Garut dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Pelepasan ekspor Teh Walini ke Uni Emirat Arab itu dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (persero) Dodi, SEVP Manajemen Aset Dian Hadiana

Arief PTPN VIII, Manajer IHT Sugama dan GM Wilayah II & Agrowisata Agung Handoko.

Dian Hadiana menyampaikan selamat kepada Unit Kerja IHT PTPN VIII yang sudah membuat momen penting dalam kesempatan ekspor perdana ke negara Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Liburan di Cianjur, Keindahan Tersembunyi Perkebunan Teh Gedeh dan Misteri Gunung Gede

“Tentunya ini menjadi sebuah kesempatan dunia bisnis teh nasional Indonesia, dan ajang Promosi yang tidak boleh dilepas begitu saja,” ujarnya.   

Dian Hadiana menilai, bahwa ekspor teh siap konsumsi, menjadi suatu kebangkitan bisnis teh PTPN VIII melalui Teh Walini.

Disebutkan, pada tahun 2022, PTPN VIII selain ke Uni Emirat Arab, dan Kanada, ekspor Teh Walini juga dilakukan ke Amerika Serikat (USA), serta ikut serta pameran internasional diantaranya Qatar, Turki, Hungaria, Spanyol, Kanada, dan Tunisia.

Baca Juga: Perkebunan, Peluang dibalik Krisis Ekonomi Sri Lanka, Bisnis Teh Indonesia Bisa Mengisi Pasar

Dian Hadiana mengatakan, bahwa PTPN VIII ingin mengulang kejayaan teh Indonesia, dimana Jawa Barat merupakan produsen terbesar.

Adapun salah satu motor penggeraknya, adalah melalui industri hilir terpadu (IHT).

“Momen seperti ini tidak boleh lepas begitu saja, karena ini akan memberikan sumbangsih kita kepada dunia teh menuju kebangkitan,” ucap Dian Hadiana.

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Lakukan Right Sizing Kebun Teh Sebagai Solusi Efektivitas Pengelolaan Teh

Dikatakan pula, bahwa PTPN VIII selalu mecari cara bagaimana agar terjadi kebangkitan teh nasional Indonesia.

Disebutkan, PTPN VIII juga berterima kasih atas dukungan dari Kedubes Qatar yang selama ini telah membantu produk PTPN VIII menembus dunia.

Kepala Bagian Pemasaran Teh & Gula Holding Perkebunan Nusantara, Dodi mengatakan, bahwa PTPN VIII sudah berusaha dengan waktu yang cukup panjang untuk bisa melakukan expor Teh Walini ke Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat Jawa Barat Diarahkan Berkelanjutan Produktif di Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bandung

“Namun ini harus berkelanjutan terus, bahkan harus bisa ekspor juga ke negara lain. Jangan sampai mengecewakan atau menyianyiakan, yang terpenting dari ekspor ini adalah repeat order. Ini sebuah tantangan untuk marketer.” ujar Dodi.

PTPN VIII sebagai produsen teh dengan perkebunan teh terluas di Indonesia, dengan areal unit perkebunan teh di Jawa Barat 45.859,08 hektar. ***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler