DESKJABAR – Komoditi teh menjadi salah satu komoditas yang menjadi kegiatan utama bisnis perkebunan di Indonesia, termasuk oleh PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII).
Perusahaan perkebunan negara PTPN VIII melakukan terobosan dengan menggunakan CNG (Compressed Natural Gas) sebagai alternatif bahan bakar di pabrik pengolahan teh.
Langkah itu sebagai salah satu strategi upaya dan solusi terus dilakukan untuk bisnis komoditas teh PTPN VIII, agar usaha ini bertahan dan menghasilkan keuntungan.
Baca Juga: Liburan di Cianjur, Keindahan Tersembunyi Perkebunan Teh Gedeh dan Misteri Gunung Gede
Diketahui, harga jual teh yang relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan selama bertahun-tahun. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan perkebunan teh di Indonesia, termasuk PTPN VIII.
Pada sisi lain, terjadi semakin meningkatnya harga bahan baku olah dan upah tenaga kerja. Diperlukan strategi dan solusi agar harga pokok produksi tidak lebih tinggi dari harga jual produk teh.
Menurut Ir. Dian Hadiana Arief selaku Plt. SEVP Operation PTPN VIII, kepada DeskJabar, di Bandung, Rabu, 6 Juli 2022, penggunaan CNG merupakan salah satu alternatif penggunaan bahan bakar yang berpotensi dapat mensubsidi kebutuhan wood pellet (WP).
Baca Juga: Wisata Perkebunan Karet : Bajabang Bandung Barat (KBB) dan PTPN XII Kebun Mumbul Jember
Disebutkan, proses pengolahan daun teh menjadi bubuk teh (tea bulk) di PTPN VIII saat ini menggunakan bahan bakar WP, khususnya untuk proses pengeringan daun teh.