Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Berencana Mogok Jualan, IKAPPI Keluarkan Imbauan Ini

- 19 Januari 2021, 21:24 WIB
HARGA daging sapi yang melambung tinggi di pasaran menyebabkan pedagang daging sapi se-Jabodetabek berencana mogok jualan mulai Rabu, 20 Januari 2021.
HARGA daging sapi yang melambung tinggi di pasaran menyebabkan pedagang daging sapi se-Jabodetabek berencana mogok jualan mulai Rabu, 20 Januari 2021. /Pixabay/Tomwieden/

DESKJABAR - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengimbau pedagang daging di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) agar tidak mogok jualan.

Sebelumnya, para pedagang sapi berencana mogok jualan selama tiga hari mulai Rabu, 20 Januari 2021. Penyebabnya, harga daging sapi di pasaran melambung sehingga pedagang daging sepi pembeli.

Imbauan untuk pedagang daging sapi agar tidak mogok jualan tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) DPP IKAPPI Nomor 91/SE/IKAPPI/I/2021 tertanggal 19 Januari 2021. Surat edaran itu ditandatangani oleh Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19, Tempat Pengungsian Bisa Menjadi Lokasi Penyebaran Covid-19

"Kami meminta kepada para pedagang daging se-Jabodetabek agar pedagang daging tidak mogok jualan sebagai bentuk aksi tanda protes, tetapi cukup mengurangi volume penjualan," kata Abdullah dalam surat edaran tersebut yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.

Menurut dia, IKAPPI mengetahui kesulitan pedagang daging saat ini dan juga mengetahui daya beli masyarakat yang terus menurun akibat pandemi Covid-19.

"Kami meminta agar tidak mogok karena juga harus dipertimbangkan kehilangan pelanggan adalah menjadi pertimbangan yang paling dominan dari efek mogok berdagang selama tiga hari ke depan," kata Abdullah.

Baca Juga: BNPB : Ada 154 Bencana Alam Terjadi di Indonesia hanya dalam TIga Pekan di Bulan Januari 2021

Abdullah meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari mulai 20 Januari 2021. Warung rumahan seperti warteg, warung masakan padang, warung masakan Sunda, warung nasi uduk, dan sebagainya, masih harus mendapatkan suplai dari pedagang daging di pasar se-Jabodetabek di tengah kondisi mereka yang terus melemah.

Lantaran kondisi pasar semakin sepi dan daya beli menurun, dikhawatirkan jika seluruh pedagang daging mogok, berefek pada sepinya pedagang yang lain.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama tiga hari. Kabar ini mengacu pada Surat Edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.

Baca Juga: Kemendag Blokir 1.191 Domain Situs Pialang Berjangka Tanpa Izin Usaha, Kenali Modus Penipuannya

Baca Juga: BLT Desa Rp300 Ribu Masih Buka Kesempatan, Simak Kriteria yang Harus Dipenuhi KPM

Rencana ini dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021. Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp120 ribu per kilogram (kg), padahal biasanya berkisar Rp110 ribu-Rp114 ribu per kg.

Harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp100 ribu per kg.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x