DESKJABAR – Upaya peningkatan produksi dan ketersediaan daging sapi berkualitas premium dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu cara dilakukan, adalah melalui pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu yang merupakan turunan Jepang.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020, menyebutkan, tersedianya sapi wagyu diharapkan bisa memenuhi penyediaan daging kualitas premium dengan harga yang terjangkau di pasar Indonesia.
Ia mengatakan, kebutuhan daging di Indonesia saat ini masih sekitar 90% untuk memenuhi permintaan pasar basah, sedangkan untuk memenuhi daging sapi premium seperti wagyu masih diimpor dari Amerika, Jepang dan Australia.
“Dengan dilakukannya pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu ini, diharapkan membuat masyarakat beternak sapi jenis tersebut,” ujar Nasrullah.
Disebutkan, salah satu ciri dari daging sapi Wagyu ialah mempunyai pola marbling halus yang melimpah pada dagingnya dan didistribusikan secara merata ke seluruh otot. Daging Wagyu memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya akan Omega-3 yang mengandung kolestrol baik dan bagus untuk jantung.
Selain itu, katanya, daging wagyu juga mengandung sekitar 30 persen lemak tak jenuh yang lebih tinggi dari daging sapi biasa. Tingginya konsentrasi lemak tak jenuh inilah yang membuat daging wagyu sangat berbeda dari daging sapi lainnya.
Baca Juga: Konsumsi Daging Sapi di Bandung Diprediksi Turun Signifikan
Beternak