Panen Raya Jagung 2024, Kementan Minta Bulog Serap Produksi, Termasuk asal Jawa Barat

21 April 2024, 14:00 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau panen jagung di Gorontalo, dan meminta Bulog serap produksi nasional pada panen raya 2024, Minggu, 21 April 2024. /dom Humas Kementerian Pertanian

DESKJABAR – Masa panen raya jagung 2024 mulai dimasuki pada sejumlah kawasan pertanian di Indonesia. Kementerian Pertanian meminta Perum Bulog dapat menyerap panen jagung dengan harga menguntungkan bagi petani, agar tetap bersemangat mengusahakan komoditas ini.

Di Indonesia, panen raya jagung 2024 mulai dimasuki pada banyak kabupaten. Suasana menjelang panen raya jagung juga dimasuki di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, walau provinsi ini tidak lagi masuk hitungan sebagai sentra komoditas pertanian yang satu ini.

Sejumlah petani yang mengusahakan jagung di Sumedang mulai was-was harga panen mulai turun. Mereka berharap pemerintah turun tangan membeli dengan patokan hara menguntungkan bagi petani, karena tentu saja usaha harus menguntung.

 Baca Juga: Panen Raya Jagung 2024, Jawa Barat tidak Lagi Masuk Hitungan Nasional Sentra Produksi

Harga sudah jatuh

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau salah satu daerah sedang panen raya jagung 2024 adalah Provinsi Gorontalo. Ia meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar.

Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh. Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi.

Karena itu, Mentan berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi. "Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," katanya.

Baca Juga: Jawa Barat Tingkatkan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2023-2024, Percepatan Upsus Dilakukan

Gambaran di Sumedang

Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Sumedang Selatan, yang tampak tanamannya mulai menjelang dapat dipanen. Komoditas jagung yang diusahakan kebanyakan adalah jagung hibrida, merupakan bahan olahan pangan konsumsi manusia dan pakan ternak.

Kawasan Sumedang Selatan termasuk wilayah yang mempunyai pengairan tetap baik walau sempat dilanda kekeringan panjang El Nino 2023. Ketika banyak secara uum sawah belum dapat ditanami padi, sejumlah ladang tadah hujan dan sawah di Sumedang Selatan tetap dapat ditanami.

Salah seorang petani kaki Gunung Kareumbi Kecamatan Sumedang Selatan menyebutkan, bahwa lancarnya usaha pertanian menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat. “Saat banyak orang kehilangan pekerjaan formal karena terkena PHK, kami di sini justru menemukan kehidupan baru dari bertani,” katanya.***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler