PTPN VIII Genjot Pemasaran Teh ke Eropa dan Australia, Bangkitkan Bisnis Perkebunan Teh

13 Maret 2023, 11:15 WIB
Areal perkebunan teh di PTPN VIII dan digenjot pemasaran ke Eropa dan Australia /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara PTPN VIII menggenjot pemasaran teh ke Eropa dan Australia, sebagai upaya peningkatan pasar komoditas tersebut. Bisnis teh tetap menjadi salah satu andalan PTPN VIII, yang digencarkan diversifikasi produk dan pemasarannya.

Usaha komoditas teh di PTPN VIII diketahui sedang dibenahi dan dibangkitkan kemampuan bisnisnya. Optimalisasi produksi dan diversifikasi produk, serta pengembangan pemasaran dilakukan secara bersamaan, agar bisnis perkebunan teh PTPN VIII menguat di pasaran.

SEVP Business Support PTPN VIII, Hariyanto, di Bandung, DeskJabar, Senin, 13 Maret 2023 menyebutkan, bahwa pemasaran produksi teh PTPN, dilakukan secara bersama-sama baik oleh Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) maupun PTPN yang mengusahakan perkebunan teh.

 

Pemasasaran secara bersama

Disebutkan Hariyanto, khusus dilakukan oleh PTPN VIII, kini sedang melakukan upaya pengembangan pasar ke Eropa. Manajer Pemasaran PTPN VIIII sedang berada di Belanda dan Inggris, serta sejumlah pasar teh potensial lain di Eropa.

Baca Juga: Mengenal Populasi Hewan pada Perkebunan Sawit di Jawa Barat dan Banten, PTPN VIII dan Swasta

Tetapi secara holding PTPN, dikatakan, diketahui pemasaran teh dari sejumlah PTPN juga dilakukan, dimana kini sedang dijajaki pasar ke Australia.

“Pemasarannya selain produksi yang selama ini dibuat, juga untuk pemasaran produk hilir. Terobosan juga dilakukan untuk meningkatkan citra produk ramah lingkungan, baik secara teknis di perkebunan juga teh organik,” ujar Hariyanto di sela-sela kegiatan donor darah berkaitan HUT PTPN VIII ke-27 di kantor pusat PTPN VIII Jalan Sindang Sirna 4 Bandung.

Baca Juga: Green Tea alias Teh Hijau Kini Jadi Minuman Laris Bergengsi, Peluang Kebangkitan Perkebunan Teh

Diversifikasi produk 

Ada pun produksi teh dilakukan PTPN VIII, selain untuk produksi kemasan siap minum, juga mengembangka produk curah, misalnya yellow tea, white tea, dan green tea, dsb, sebagai pengembangan produk lama dari kelompok teh hitam dan CTC.

Secara bisnis langsung dikelola, secara garis besar PTPN VIII kini tinggal mengelola usaha komoditas teh dan karet. Sebab, unit-unit perkebunan yang mengelola kelapa sawit, sudah dialukan KSO antara PTPN VIII dan PTPN III selaku holding.

Baca Juga: Teh Hijau Ala Kampung Kini Menjadi Buruan Wisata ke Purwakarta Sambil Melihat Perkebunan Teh Rakyat

Khusus komoditas teh, sebagai gambaran, PTPN VIII sejak tahun 2022 lalu, kembali menggabungkan manajemen sejumlah unit perkebunan dikelola dengan istilah right sizing. Unit-unit perkebunan teh dikelola PTPN VIII kini terbagi delapan (8) unit induk perkebunan wilayah Ciwidey, Pangalengan, Garut, Cianjur, Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Subang.

Nama-nama unit perkebunan teh PTPN VIII sekarang

Kebun Malabar (daerah Pangalengan), Kebun Gedeh-Gunung Mas (Cianjur dan Bogor),

Kebun Rancabali, daerah Rancabali Ciwidey, Kabupaten Bandung terdiri Rancabali, Rancabolang, dan Sinumbra.

Kebun Malabar, daerah Pangalengan, terdiri Malabar, Kertamanah, dan Pasirmalang.

Baca Juga: Ikon Bangunan Tahan Gempa dan Kebakaran di KBB, Pabrik Teh PTPN VIII Perkebunan Panglejar

Kebun Sedep, daerah Pangalengan dan Kertasari, terdiri Sedep, Talun-Santosa, dan Purbasari.

Kebun Gedeh, wilayah Cianjur, Bogor, dan Sukabumi, terdiri Gedeh, Gunung Mas, Cianteh, dan Goalpara.

Kebun Montaya, wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, terdiri Montaya, Panyairan, dan Pasirnangka.

Kebun Cisaruni, di wilayah Garut, terdiri Cisaruni, Dayeuhmanggung, dan Papandayan.

Kebun Ciater, wilayah Subang dan Kabupaten Bandung Barat terdiri Ciater, Tambaksari, dan Panglejar. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler