Kelautan, Budidaya Rumput Laut, Waspada Penyakit Bulu Kucing dan Cara Pencegahan

6 Oktober 2022, 16:16 WIB
Budidaya rumout laut dan waspada penyakit bulu kucing. /Instagram @kkpgoid

DESKJABAR – Komoditas rumput laut merupakan salah satu bisnis peminatnya besar di pasaran, dan menjadi salah satu usaha diminati masyarakat pesisir.

Pada budidaya rumput laut, ternyata diwaspadai penyakit bulu kucing, dan cara pencegahan, dapat dilakukan mereka yang menggeluti salah satu usaha kelautan ini.

Serangan penyakit bulu kucing terjadi terhadap komoditas rumput laut ketika dibudidayakan. Ini berefek kepada produksi, bukan kepada kesehatan manusia.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Nama Kanjuruhan Itu Sebenarnya Apa ?

Pencegahan penyakit bulu kucing

Namun tenang saja, upaya pencegahan penyakit bulu kucing pada komoditas rumput laut dapat dilakukan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis, 6 Oktober 2022, mengonfirmasikan soal penyakit bulu kucing pada rumput laut.

Disebutkan, bahwa penyakit bulu kucing bukan berarti disebabkan adanya bulu hewan kucing. Tetapi, bentuknya menyerupai bulu kucing.

Baca Juga: Gunung Gede, Sukabumi dan Cianjur, Punya Aliran Sungai yang Asyik untuk Wisata Camping

KKP melalui Instagram @kkpgoid, menyebutkan, penyakit bulu kucing disebabkan adanya hama epifit pada rumput laut.

Ada pun gejalanya, disebutkan, dimana pada batang rumput laut terdapat sesuatu yang mirip bulu kucing.

Dampak munculnya penyakit bulu kucing, yaitu akan mengambil nutrisi dari rumput laut. Efeknya, pertumbuhan rumput laut menjadi lambat.

Baca Juga: Budidaya Ikan Nila, Ini Pakan Dedaunan Mengatasi Susah Makan Sehingga Cepat Besar

Ada pun cara pencegahan penyakit bulu kucing adalah :

  • Penggunaan bibit unggul
  • Pemilihan lokasi dan waktu budidaya yang tepat
  • Memisahkan rumput laut yang terinfeksi
  • Memindahkan lokasi pembudidayaan (jika memungkinkan).

Baca Juga: CERITA DEDI MULYADI Mangkir di Sidang Gugatan Cerai Bupati Anne, Lebih Milih Peluk Janda karena Lebih Menggoda

Modal usaha budidaya rumput laut

Sementara itu gambaran usaha budidaya rumput laut, mengacu informasi dari Koperasi Agro Dipa Niaga, Cantigi, Kabupaten Indramayu, taksiran adalah sebagai berikut :

Luas 1 hektare, modal sekitar Rp 62.050.000, keuntungan per panen Rp 3.072.000, penghasilan per tahun sekitar Rp 16.860.000.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Pantai Wisata Cianjur Jawa Barat Super Prioritas Cocok Untuk healing Foto Instagramable

Ada pun komoditas rumput laut yang disarankan dibudidayakan adalah jenis Gracilaria.

Keunggulannya :

  • Biaya produksi dan resiko relatif rendah
  • Panen relatif cepat dan terus menerus tanpa tanam ulang
  • Teknologi budidaya yang sederhana
  • Penyerapan tenaga kerja cukup tinggi
  • Bermanfaat mengurangi laju pemanasan global
  • Permintaan pasar terus meningkat.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Alam Wajib dikunjungi di Jawa Tengah, Hits, Pemandangan Indah, Staycation Ceria Bersama Bestie

Ada pun kandungan dan manfaat rumput laut :

  • Mengandung serat, mencegah kanker, bersifat basa, memperlancar proses metabolism lemak, mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah, dan gula darah.
  • Kandungan vitamin berupa mineral, asam amino, enzim, anti oksidan untuk penyembuhan dan peremajaan kulit, mencegah penuaan dini, menjaga kesehatan, dan kehalusan kulit.
  • Kandungan klorofil, vitamin C, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Kandungan kalsium 10 kali lebih tinggi daripada susu, mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.

Demikian gambaran soal usaha budidaya komoditas rumput laut. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @kkpgoid

Tags

Terkini

Terpopuler