Pemeliharaan 62 Ruas Jalan Tol Sepanjang 2300 Km Akan Gunakan Teknologi AI UGM

- 22 Januari 2021, 23:26 WIB
Pemeliharaan 62 Ruas Jalan Tol Sepanjang 2300 Km Akan Gunakan Teknologi AI UGM
Pemeliharaan 62 Ruas Jalan Tol Sepanjang 2300 Km Akan Gunakan Teknologi AI UGM /ANTARA/ANTARA FOTO

DESKJABAR - Untuk melakukan pemeliharaan di 62 ruas jalan tol dengan panjang 2300 Km, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menggandeng peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kerja sama tersebut dilakukan sebagai upaya BPJT untuk memantau kerusakan jalan tol di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dimiliki peneliti UGM.

Pemanfaatan teknologi AI tersebut diharapkan bisa memberi informasi yang lebih cepat apabila terjadi potensi retakan dan lubang pada jalan tol, sehingga tindakan lebih dini untuk pemeliharaan dapat segera dilakukan, menurut Danang Parikesit Kepala BPJT.

Proses penandatanganan nota kesepahaman terkait dengan kerja sama itu dilakukan Kepala BPJT dengan Rektor UGM di Yogyakarta, Jumat 22/01/2021.

"Dari teknologi ini kita bisa memprediksi kondisi aset jalan tol sehingga pemeliharaan dapat dilakukan segera tanpa menunggu jalan tol itu rusak," kata dia.

BPJT saat ini mengatur sekitar 2.300 kilometer jalan tol yang dikelola oleh 40 badan usaha milik pemerintah maupun swasta. Pemanfaatan teknologi AI memungkinkan pemeliharaan aset infrastruktur jalan tol lebih terjaga dengan baik, lanjut Danang Parikesit.

"Ada 62 ruas jalan tol dengan portofolio investasi lebih dari Rp600 triliun, ini aset luar biasa," kata dia.

Menurut Danang, pemerintah telah berencana untuk membangun jalan tol baru sepanjang 2.500 km hingga 2024, sehingga pengelolaan jalan tol sepanjang itu diperlukan teknologi yang lebih canggih, tidak lagi mengandalkan metode pemetaan secara manual.

Dengan adanya data dari teknologi kecerdasan buatan dalam mengumpulkan informasi kerusakan jalan tol maka nantinya pihak BPJT akan meminta badan usaha pengelola jalan tol melakukan perbaikan langsung karena ada standar minimal pelayanan jalan tol.

"Bila tidak dilakukan pemeliharaan maka tidak akan diikutkan pada penyesuaian tarif jalan tol setiap dua tahun sekali," kata dia.

Rektor UGM Prof. Panut Mulyono menyambut baik kerja sama penerapan teknologi AI pada pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol di Indonesia.

Menurut dia, lewat teknologi ini, pengelolaan dan pengoperasian jalan tol tidak lagi menggunakan cara lama, tetapi cara baru untuk berbagai kepentingan.

"Dengan AI bisa melakukan monitoring dan pendeteksian kerusakan jalan sangat ketat dan akurat sehingga penanganan jauh lebih cepat," kata dia.

Peneliti UGM, Imam Muthohar, mengatakan pihaknya akan menggunakan kendaraan khusus yang akan melaju di jalan tol, di mana kendaraan tersebut dipasang kamera dengan kemampuan 30 frame per detik.

"Dari dokumen gambar akan diketahui kondisi permukaan jalan dan mengetahui tingkat kerusakan," kata dia.***

Baca Juga: 7 Awak KRI Teluk Ende Terkonfirmasi Positif Covid-19 Saat Proses Pengiriman Bantuan Gempa

Baca Juga: 80 Perusahaan Jepang Lakukan Penawaran Pensiun Dini Sukarela, Hampir 19 Ribu Tahun 2020

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah