Kin Sanubary, Kolektor Koran, Majalah, dan Buku Lawas di Indonesia, di Tangannya Media Tua Jadi Lebih Terawat

- 15 Desember 2022, 11:51 WIB
Kin Sanubary, kolektor media lawas dari Subang, memperlihatkan sebagian dari koleksi majalah lawas yang dirawatnya
Kin Sanubary, kolektor media lawas dari Subang, memperlihatkan sebagian dari koleksi majalah lawas yang dirawatnya /Dokumentasi Kin Sanubary/

DESKJABAR – Kin Sanubary adalah salah satu kolektor media lawas di Indonesia yang hingga saat ini masih terus aktif berkecimpung di dunia literasi fisik dengan mengumpulkan media lawas dari dalam maupun luar negeri.

Tidak hanya mengumpulkan untuk koleksi pribadinya, karyawan swasta asal Subang Jawa Barat ini juga kerap membagikan pengalaman atau sharing koleksinya dengan lembaga dan perusahaan yang membutuhkan media lawas milik Kin.

Kini di rumahnya sudah terkumpul ratusan koleksi media lawas yang dikumpulkan dan dirawat Kin dengan baik dari mulai media yang terbit tahun 1950 an (Era Orde Lama)  hingga tahun 1980 an (Masa Reformasi).

Baca Juga: Indonesia Buka Lowongan Relawan atau Volunteer Piala Dunia U-20 Tahun 2023, Simak Syarat dan Ketentuannya

Sebuah kepuasan dan kebanggaan bagi para penghobi termasuk Kin bisa mengumpulkan media dari mulai surat kabar, majalah, novel hingga buku literasi lainnya terutama surat kabar yang memiliki akar sejarah panjang di wilayah edarnya.

Salah satu media yang dikoleksi ayah tiga putra yang lulus dari Politeknik ITB Bandung pada tahun 1992 ini adalah surat kabar Pikiran Rakyat.

Kin Sanubary masih menyimpan surat kabar Pikiran Rakyat Sejak surat kabar regional terbesar di Jawa  Barat ini masih terbit dengan nama Fikiran Rakjat dan Pikiran Rakyat Edisi Angkatan Bersenjata.

Tidak hanya itu, suami dari Kurnia Fatmawaty ini mengoleksi juga surat kabar dan tabloid yang pernah diterbitkan oleh Grup Pikiran Rakyat seperti tabloid mingguan berbahasa Sunda, Galura, tabloid Islam, Hikmah, Pikiran Rakyat Edisi “Ciamis”, Pikiran Rakyat Edisi “Cirebon” dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga: USAI Tersingkir dari World Cup 2022, Cristiano Ronaldo Terlihat di Real Madrid, Akankah Dia Pulang Kandang?

Perhatian dan dukungannya pada surat kabar berwibawa di Jawa Barat ini karena kecintaannya pada media yang notabene merupakan kebanggaan Jawa Barat.

Kin Sanubary pernah juga diundang Pikiran Rakyat pada saat surat kabar ini merayakan hari jadinya di Bandung beberapa tahun lalu.

Beberapa koleksi Kin dihibahkan ke Pikiran Rakyat sebagai bukti kecintaannya pada media berpengaruh di Bandung dan di Jawa Barat.

Tidak hanya dari grup Pikiran Rakyat, Kin Sanubary juga mengumpulkan surat kabar dan majalah lainnya yang terbit di Jawa Barat seperti Surat Kabar Kudjang, Bandung Pos, Berdikari, Harian Banteng, Metro Bandung, Koran Gala,  Mandala, Giwangkara, majalah sunda Mangle dan lainnya.

Hobi mengumpulkan media lawas ini bagi Kin tak hanya sekedar hobi semata, selain memiliki kepuasan dan kebanggaan sendiri, Kin jadi beroleh pengalaman dan menambah relasi secara horisontal yang didapatkannya dari  silaturahmi sesama para praktisi literasi baca ini.

Dari hobinya itu Kin pernah diundang menjadi narasumber/ talk show ke Radio VOA Washington DC, Radio Taiwan International Taipe, TV One, RRI Bandung, RRI Toli-toli Radio Elshinta, Radio K-Lite dan beberapa radio streaming.

Kin sendiri tidak menyangka dari hobinya sejak dia duduk di bangku sekolah dasar terus digelutinya tanpa rasa bosan atau lelah.

Baca Juga: 5 Efek Berbahaya dan Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Ketika Kita Berdiri Terlalu Lama

Pada saat duduk di bangku sekolah dasar itulah kebetulan sang paman memiliki tempat penyewaan buku-buku, novel dan komik, Kin kecil kerap ikut membaca di tempat pamannya yang kemudian berlanjut sampai duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Bakat dan hobinya mulai terasah sejak masuk SMP, di sekolahnya Kin dipercaya oleh gurunya menjadi pengasuh dan pengelola koran dinding, katanya mengenang.

Hobinya makin menjadi, hingga suatu hari Kin menemukan beberapa lembar surat kabar terbitan tahun 1950-an di lemari pakaian kakek, yaitu surat kabar Indonesia Raya terbitan tahun 1953 yang ditemukan sebagai alas tumpukan pakaian.

Sejak saat itu, Kin Sanubary yang pernah menjadi kontributor/ monitoring beberapa stasiun radio luar negeri yang berbahasa Indonesia ini makin getol membeli surat kabar yang dibelinya secara eceran dengan cara menyisihkan bekal sekolah pemberian orang tuanya.

Baca Juga: Kondisi Terkini Pemain Persib Zalnando, Ini Kata Dokter yang Akan Membawanya ke Bandung

Hampir semua surat kabar yang terbit dan beredar di Bandung dan Jakarta dibeli Kin secara bergiliran.

Ketika itu Majalah Bobo, lalu Majalah Hai dan tabloid hiburan Monitor dibeli secara rutin dari awal terbitan perdana hingga tak beredar lagi karena dibredel (dibekukan SIUPP-nya).

Motivasi membeli dan mengumpulkan surat kabar dan majalah karena hobi membaca, Kin tertarik dengan berita-berita tentang musik, film hiburan dan olahraga.

Dengan membaca Kin menjadi banyak informasi, menambah wawasan dan mengetahui semua peristiwa yang terjadi dalam dan luar negeri. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x