HNW, Hidayat Nur Wahid: Presiden Jokowi Benci Produk Asing, Mendag Malah Impor Beras, Aneh Banget

- 6 Maret 2021, 08:10 WIB
Hidayat Nur Wahid soroti ajakan Jokowi benci produk asing.
Hidayat Nur Wahid soroti ajakan Jokowi benci produk asing. /fraksi.pks.id

DESKJABAR- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menolak impor jutaan ton beras produk asing (tolak impor beras). Impor beras yang merupakan kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) juga ditolak DPR RI oleh Fraksi PKS.

Hidayat Nur Wahid atau biasa dikenal HNW menyebutkan bahwa Presiden Jokowi menggaungkan "benci produk asing". Namun pada kenyataanya malah Menteri Perdagangan (Mendag) menginfor berasal padahal dia merupakan pembantu Presiden Jokowi yang harus taat pada kebijakannya.

Demikian disampaikan HNW dalan akun twitter @hnurwahid seperti dikutip Deskjabar pada Sabtu 6 Maret 2021. Dalam cuitannya, HNW menyebutkan wajar saja bila ketidakbijakan ini ditolak wakil rakyat dari FKS DPR RI. "Apalagi impor beras produk asing itu jelas rugikan produk dalam negeri petani saat panen raya," ujar HNW.

Baca Juga: Alhamdulillah, Mulai April 2021, 1.115 Guru PPPK Menerima Gaji Setara PNS

Seperti diketahui, anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan, dengan tegas menyatakan penolakannya atas rencana pemerintah melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan tahun 2021.

Dijelaskan Johan Rosihan kebijakan ini merupakan kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan petani apalagi dilakukan pada saat petani sedang panen raya.

"Jelas ini merugikan petani dan wajib kita tolak agar pemerintah menyadari tidak hanya memikirkan stok beras tapi juga yang paling penting adalah memperhatikan nasib petani dengan membuat kebijakan yang berpihak pada kepentingan petani," ujarnya.

Johan ROsihan selaku Anggota Komisi IV DPR RI menilai kebijakan rencana impor beras 1 juta ton untuk penyediaan stok dalam negeri akan berdampak semakin terpuruknya sektor Pertanian dan selalu merugikan petani.

“Jadi pemerintah sebaiknya janganlah selalu membangun narasi akan meningkatkan produksi beras melalui berbagai program namun fakta kebijakan yang digulirkan malah ironi seperti memotong anggaran Pertanian dan selalu melakukan impor beras yang terbukti merugikan petani,” tegas Johan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x