HNW, Hidayat Nur Wahid: Presiden Jokowi Benci Produk Asing, Mendag Malah Impor Beras, Aneh Banget

- 6 Maret 2021, 08:10 WIB
Hidayat Nur Wahid soroti ajakan Jokowi benci produk asing.
Hidayat Nur Wahid soroti ajakan Jokowi benci produk asing. /fraksi.pks.id

Wakil rakyat dari dapil NTB ini mengungkapkan petani selalu merugi akibat dampak impor beras karena harga penjualan tidak mampu untuk menutup ongkos produksi dan seringkali beras dari petani kita tidak terserap di pasaran dan Bulog juga terkadang tidak mampu menyerap hasil produksi beras dari petani.

Baca Juga: Sebanyak 127 Kepala Daerah Jadi Tersangka, Ini Pesan KPK untuk Mereka yang Baru Dilantik

“Kondisi ini menyebabkan petani kita selalu berada pada keadaan merugi terus-menerus”, tutur Johan.

Pemerintah harusnya memperhatikan nasib petani dimana Petani berharap pada saat panen dan dengan harga yang disesuaikan ongkos produksi dapat meraup keuntungan, lebih-lebih ketika harga tinggi.

“Namun akibat beras impor, turunnya harga saat panen raya akan mendatangkan kerugian. Apabila terjadi gagal panen, kondisi yang dihadapi petani lebih memprihatinkan, dampaknya adalah semakin banyaknya petani miskin di Indonesia,” urai Johan.

Politikus PKS ini berharap pemerintah segera membatalkan rencana impor beras ini demi kedaulatan pangan Nasional.

“Saya ingatkan pemerintah bahwa kita tidak perlu impor beras saat ini karena ketersediaan kita cukup dari produksi dalam negeri dan semestinya pemerintah fokus pada stabilitas harga dan pasokan pangan agar kemandirian pangan kita semakin baik,” tutur Johan Rosihan.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Hari Ini Sabtu 6 Maret 2021: SImak Karir dan Keuangan Zodiak Aries, Taurus, Gemini dibawah ini

Impor beras ini, imbuhnya, jangan hanya didasarkan pada keinginan pemerintah namun mengabaikan Multiplier effect yang terjadi yakni nasib petani semakin memprihatinkan.

“Membanjirnya beras impor di pasaran adalah menyakitkan bagi petani dan keluarganya yang telah bekerja keras, berkeringat untuk memproduksi beras dalam negeri demi kemandirian pangan nasional. Situasi inilah yang mestinya jadi pertimbangan pemerintah sebelum memutuskan kebijakan impor”, kata Johan Rosihan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah