Presiden Erdogan Ucapkan Selamat Kepada Joe Biden, Ternyata Ada Tiga Negara yang Belum Melakukannya

- 11 November 2020, 05:59 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Alfonso Reyes/

DESKJABAR - Turki akhirnya memberi ucapan selamat kepada Joe Biden yang memenangkan Pilpres Amerika Serikat 2020 atas Donald Trump.

Dengan demikian, masih ada tiga kepala negara yang belum menyampaikan pernyataan selamat kepada Joe Biden. Mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro.

Baca Juga: Pilkada Kabupaten Bandung, Masyarakat Jangan Segan Laporkan Praktek Money Politic

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa malam waktu setempat, atau Rabu dinihari WIB, seperti disiarkan Antara, juga mengharapkan hubungan yang lebih erat di antara Turki dan AS sebagai sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu.

Pernyataan Recep Tayyip Erdogan itu disampaikan tiga hari setelah media massa AS mengumumkan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika. Hal itu diartikan hubungan pribadi yang dekat antara Erdogan dengan Donald Trump.

Presiden Turki itu juga mengirimkan pesan kepada Trump dengan mengatakan bahwa apa pun hasil Pilpres AS, dia menyampaikan terima kasih atas "persahabatan yang hangat" dari Donald Trump selama empat tahun menjabat presiden AS.

Baca Juga: Pilkada Pangandaran: Kampanye Paslon Makin Seru, Juara Wirausaha Tak Sekadar Tebar Pesona

Hubungan Turki dan AS pernah tegang selama era Donald Trump. Hal itu dipicu dukungan negeri Paman Sam itu kepada milisi Kurdi Suriah yang dianggap Recep Tayyip Erdogan sebagai ancaman besar bagi keamanan negerinya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Biden bahwa dia ingin mengembangkan hubungan kedua negara lebih lanjut dan memperkuatnya.

"Selamat kepada Anda atas keberhasilan memenangkan Pilpres AS. Ini merupakan keinginan tulus saya untuk perdamaian dan kesejahteraan rakyat AS," kata Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan kantornya yang dikabarkan AFP dan Antara.

Baca Juga: Kisah Ika Dewi Maharani, Sopir Ambulans RS Darurat Covid-19, yang Bikin Banyak Orang Terharu

Selain soal milisi Kurdi, ada berbagai masalah lain yang membuat tegang Turki dan AS. Di antaranya, saat Turki membeli sistem pertahanan peluru kendali canggih Rusia dan penolakan AS dalam mengekstradisi tokoh Turki yang dituding Erdogan merancang kudeta gagal pada 2016.

Pemerintah Turki juga sempat terusik oleh pernyataan Joe Biden dalam wawancara dengan New York Times, Desember 2019, yang menyebut Erdogan "otokrat." Biden juga mengkritik kebijakan Erdogan terhadap Kurdi.
Pihak Erdogan membalas dengan menyebut pernyataan Biden itu arogan dan hipokrit.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah