59 Jasad Ditemukan pada Kuburan Tersembunyi di Meksiko

- 29 Oktober 2020, 19:14 WIB
Ilustrasi dunia bisnis narkoba
Ilustrasi dunia bisnis narkoba /Antara

DESKJABAR- Sebanyak 59 jasad ditemukan di kuburan tersembunyi di salah satu wilayah Meksiko tengah, yang mengalami tingkat kekerasan narkoba tertinggi dalam beberapa tahun belakangan, menurut otoritas pusat pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Dikutip Antara dari Kantor Berita Reuters, Kamis, 29 Oktober 2020, penemuan jasad tersebut berlokasi di Kota Salvatierra, Negara Bagian Guanajuato, di mana tingkat pembunuhan melonjak di tengah maraknya perang antar kartel narkoba yang bersaing.

Sedikitnya 10 jasad teridentifikasi perempuan dan kebanyakan kaum muda, bahkan remaja, menurut ketua Komisi Pencarian Nasional Meksiko Karla Quintana.

Peringatan dari kerabat orang yang hilang berujung pada penemuan kuburan tersembunyi paling besar di Guanajuato, katanya saat konferensi pers Rabu malam.

"Kami memiliki lebih banyak kemungkinan perkembangan positif, yang dengannya akan melanjutkan tugas kami di sini sampai kami menyelesaikan tugas," katanya.

Guanajuato mencatat 2.250 kasus pembunuhan antara Januari - Agustus tahun ini, menurut data resmi, yang naik lebih dari 25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Waspada, Selama Pandemi Ada Pergeseran Traksaksi dan Jenis Narkoba yang Beredar

Baca Juga: Kembali, Polda Metro Jaya Tangkap Artis Sinetron Karena Kasus Narkoba

Sabu dalam pempek

Sementara itu di Indonesia, dikabarkan pula oleh Antara, pada Rabu, 28 Oktober 2020,  Zulkifli (24) seorang pemuda Sungai Saren, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi ditangkap petugas lantaran berupaya menyelundupkan sabu-sabu.

Sebanyak tiga paket sabu-sabu yang dikemas dalam pempek, dibawa ke Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kuala Tungkal.

Kepala KPLP Lapas Kelas II B Kuala Tungkal, Buchori, Rabu, mengatakan pihaknya berhasil mengamankan satu orang laki-laki bernama Zulkifli lantaran hendak menyelundupkan sabu-sabu ke dalam lapas, namun aksinya berhasil digagalkan petugas lapas yang memeriksa makanan tersebut.

Kasus ini bisa terungkap karena pelaku mau menitipkan makanan untuk masuk ke dalam lapas, dan sebelum dibawa masuk diperiksa dulu makanannya. Namun petugas di sana mencurigainya, sehingga pihak yang mengirimkan makanan berupa pempek itu dipanggil untuk menyaksikan pemeriksaan makanan itu. Ternyata isinya narkoba jenis sabu-sabu. ***



Pengirim mengaku makanan itu dikirimkannya untuk seorang narapidana bernama Iis yang merupakan napi narkotika di lapas tersebut.

Pihak lapas kemudian melakukan koordinasi ke Kadiv Pas serta Satres Narkoba Polres Tanjung Jabung Barat untuk menangani kasus itu. Kemudian kasus dan pelaku dilimpahkan bersamaan barang bukti tiga paket sabu-sabu ke pihak polres.

Napi yang akan menerima paket makanan itu, saat ini sudah dipisahkan ke dalam sel khusus.

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah