Network
Dalam sebuah hadits, kata Buya Yahya Allah SWT memandang umatnya pada malam nisfu Syaban dengan pandangan yang khusus.
Dan ini tidak terjadi pada malam malam lainya selain pada malam nisfu Syaban. Allah SWT memandang umatnya dengan pandangan yang khusus.
"Allah SWT melihat kepada hambaNya, berarti ada sesuatu yang penting. Waktu Allah SWT melihat hambanya secara langsung berarti pandangan yang khusus," kata Buya Yahya.
Pandangan khusus tersebut kata Buya Yahya adalah murahan rahmat dan keberkahan yang hanya terjadi pada malam nisfu Syaban saja.
Allah SWT mengampuni umatnya kecuali orang yang syirik atau menyekutukan Allah SWT dan orang yang berselisih, menyimpan dendam dan kebencian maka malam nisfu Syaban berlalu begitu saja.
Kata Buya Yahya umat muslim harus paham bahwa malam nisfu Syaban malam yang sangat istimewa dibandingkan malam lainnya.
Jangan sampai umat muslim melakukan maksiat pada malam nisfu Syaban tersebut karena bagi orang yang bermaksiat malam nisfu Syaban tidak lagi istimewa.
Untuk itu pada malam nisfu Syaban ini harus menghidupkan dengan amalan amalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga: Bagaimana Jika Ada Anggota Wudhu yang Kurang Terbasuh, Sah Tidak?, Buya Yahya Jelaskan Caranya
Kata Buya Yahya meskipun malam istimewa, pada malam nisfu Syaban ini tidak ada amalan yang khusus. Tetapi malam nisfu Syaban harus kita istimewakan dengan amalan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
