MOBIL Listrik Lagi Ngetrend, Yuk Mengenal Jenis Mobil Listrik yang Ada di Pasar Indonesia, Mana Pilihan Anda?

- 17 Februari 2023, 09:46 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil memperkenalkan mobil polisi pertama di Indonesia yang menggunakan mobil listrik. Yuk mengenal jenis mobil listrik yang ada di pasaran otomotif
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil memperkenalkan mobil polisi pertama di Indonesia yang menggunakan mobil listrik. Yuk mengenal jenis mobil listrik yang ada di pasaran otomotif /Instagram/@ridwankamil/

DESKJABAR – Mobil listrik saat ini lagi ngetrend saat ini, dengan penjualannya yang mencapai 7,8 juta unit pada tahun 2022 secara global. Bahkan tahun ini diperkirakan bisa mencapai 10 juta unit. Setidaknya ada 4 jenis mobil listrik yang dijual di pasar otomotif Indonesia.

Demikian pula di pasar otomotif di Indonesia saat ini, perkembangannya sangat menakjubkan. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo,penjualan mobil listrik di Indonesia sebanyak 15.437 unit sepanjang 2022.

Baca Juga: BENARKAH Mobil Listrik Ramah Lingkungan? Tidak Juga, Masih Banyak Jejak Karbon yang Dihasilkan

Jumlahnya melonjak sebesar 383,46% dibandingkan setahun sebelumnya terjual sebanyak 3.193 unit.Itu membuktikan bawa pasar mobil listrik di Indonesia pun akan terus meningkat, dan secara umum potensi pasarnya masih terbuka lebar.

Faktor pendorong meningkatnya penjualan mobil listrik di pasar global, khsusunya di Indonesia, dipicu oleh semakin maraknya isu lingkungan yang digaungkan. Maraknya green industry dalam beberapa tahun terakhir membuat industri otomotif mau tidak mau harus ikut beradaptasi.

Namun jangan salah pilih sebelum memutuskan untuk membeli mobil listrik. Setidaknya di pasar otomotif Indonesia ada 4 jenis mobil yang dijual, yang masing-masing jenis memiliki keunggulan dan kelemahannya.

Trend Mobil Listrik di Pasar Indonesia

Trend penjualan mobil listrik di pasar otomotif Indonesia diprediksi akan terusmengalami peningkatan. Salah satunya adalah pameran-pameran mobil listrik sudah banyak dihekat di berbagai daerah tidak hanya di Kota Jakarta.

Trendnya akan terus meningkat dan potensi pasarnya akan terus membesar, sejalan dengan target Kementerian ESDM bahwa pada tahun 2030 akan ada sebanyak 15 juta unit kendaraan listrik yang sudah mengaspal di jalanan.

Target jumlah sebanyak itu dengan rincian mobil listrik sebanyak 2.197.780 unit dan 13.469.000 unit motor listrik.

Baca Juga: RENCANA Exit Tol Getaci di Tasikmalaya Berubah Lagi, Surat Usulan Sudah Dikirim ke Gubernur dan ke Pusat

Untuk mendukungnya, Kementerian ESDM juga menargetkan pembangunan 522 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU)  hingga  31.859 unit pada 2030.

Pemerintah sendiri saat ini tengah menyiapkan kebijakan untuk menaikkan minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik. Kebijakan yang dimaksud yang saat ini masih ditunggu-tunggu adalah soal subsidi.

Sebelumnya  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan soal rencana pemberian subsidi Rp 7 juta untuk pembelian sepeda motor listrik. Demikian pula untuk pembelian mobil listrik, namun besaranya belum diketahui.

Melihat penjualan yang meroket tajam selama tahun 2022, Gaikindo optimistis dengan target pemerintah menggenjot industr otomotif tanah air, untuk memproduksi kendaraan listrik sebanyak 1 juta unit pada tahun 2023.

Antusiame masyarakat terhadap mobil listrik juga terbilang cukup tinggi. Hal itu salah satunya terlihat dari penjualan mobil listrik atau EV (Electric Vehicle) Wuling Air EV.

Data Gaikindo melaporkan Wuling Air EV menjadi mobil listrik terlaris pada Oktober 2022 dengan Wholesales pada bulan itu mencapai 1.629 unit.

Jenis Mobil Listrik di Pasar Otomotif Indonesia

Mengutip dari laman Nissan.co.id, setidaknya saat ini ada 4 jenis mobil listrik yang ada di pasar otomotif.

 Adapun 4 jenis mobil listrik tersebut adalah :

1.Battery Electric Vehicle (BEV)

Mobil jenis ini benar-benar tidak menggunakan bahan bakar sama sekali. Moda penggerak sepenuhnya bergantung pada daya baterai lithium-ion. Energi diisi ulang dengan mengandalkan saluran listrik dari beberapa stasiun isi ulang atau sistem isi ulang dibangun sendiri di rumah.

Kelebihan utama mobil BEV adalah mobil yang satu ini benar-benar dipastikan ramah lingkungan dan lebih hemat energi daripada mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin.

Baca Juga: Mungkinkah Bharada Eliezer Dapat Kembali Menjadi Anggota Brimob? Simak Penjelasan Humas Polri

Sayangnya, mobil BEV ini saat ini harganya bisa sangat mahal. Hal itu terjadi karena batere yang digunakannya herganya terbilang mahal. Bisa dikatakan harga baterenya saja itu merupakan 2/3 dari harga mobil.

2.Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Mobil yang satu ini digerakkan oleh dual sistem, yakni kolaborasi antara motor listrik dan bahan bakar. Berbeda dengan BEV, mobil listrik yang satu ini tidak memerlukan isi ulang listrik atau stasiun pengisi ulang.

Jika daya baterai yang habis maka batere akan diisi kembali dengan memanfaatkan energi yang diperoleh dari bahan bakar bensin.

Namun kekurangannya, karena mobil ini masih mengandalkan bahan bakar bensin, maka mobil jenis ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan.

Sebagian besar pekerjaan mobilitas (bergerak) mobil dikendalikan oleh energi dari bahan bakar. Sementara daya dari baterai digunakan untuk menjalankan fungsi sekunder pada mobil seperti fungsi AC, audio, dan lampu.

3.Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah jenis mobil listrik yang bekerja dengan perpaduan energi dari baterai motor listrik dan bahan bakar. Sekilas memang mirip dengan HEV, tetapi ada satu komponen krusial yang membedakan.

Kalau baterai HEV diisi dengan energi dari bahan bakar pada mobil, baterai mobil PHEV bisa juga diisi dayanya dengan di-charge seperti BEV.

Baca Juga: Pohon Jati, Selain Kayu Kelas Satu, Banyak Manfaat untuk Peternakan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup

Perpaduan sistem energi pada mobil listrik jenis PHEV ini yang memungkinkan terjadi konektor ke sumber listrik bisa jadi punya manfaat lain. Tentu akan sangat bermanfaat terutama di saat-saat darurat.

4.Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Mobil listrik yang satu ini mendapat energi tidak dari bahan bakar, tidak dari baterai, tetapi dari hidrogen. Sumber energi ini yang disebut dengan istilah cell, di mana terjadi reaksi kimia hidrogen dan oksigen di sana yang kemudian menghasilkan energi listrik yang cukup besar untuk memungkinkan mobil beroperasi.

Jenis mobil listrik  ini termasuk perkembangan yang paling baru. Belum ada terlalu banyak merek mobil yang mulai merintis sumber energi yang satu ini.

 Namun, bukan tidak mungkin untuk beberapa waktu kedepan FCEV akan berkembang lebih pesat dan mulai dijajal oleh lebih banyak industri kendaraan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara nissan.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah