Network
DESKJABAR - Para pegiat lingkungan meyakini bahwa hantu laut itu memang nyata adanya, yang setiap hari menteror para penghuni laut.
Hantu laut yang dimaksudkan adalah sampah jaring ikan yang dibiarkan terbengkalai di dataran laut yang tidak saja mengancam ikan-ikan, tetapi juga terumbu karang.
Tahukah kamu, ternyata sampah plastik yang mengotori lautan didominasi sampah jaring ikan yang ditinggalkan perahu penangkap ikan besar yang melintas di laut lepas.
Bahkan para ahli menyebutkan bila sampah-sampah jaring ikan itu disambung maka panjangnya bisa mencapai 18 kali keliling bumi.
<H2>Apa Itu Sampah Jaring Ikan?</H2>
Lalu apakah sampah jarring ikan yang mengotori dasar lautan bumi ini?
Dalam postingannya, Instagram Greenpeace Indonesia mengatakan bahwa jarring dan tali yang menjadi sampah di lautan berasal dari kapal penangkap ikan yang terbiasa membuat alat tangkap begitu saja di laut.
“Biasanya jaring-jaring ini milik kapal penangkap ikan jarak jau yang berlayar di lautan lepas,”tulisnya.
Akibat sampah jaring ikan yang mengotori lautan, banyak dilaporkan kejadian yang dialami binatng oenghuni laut yang jadi korban setiap tahunnya. Makanya para pegiat lingkungan menyebutnya sebagai hantu laut.
Pada 8 Januari 2023, Florida Clearwater Marine Aquarium melaporkan, seekor ikan paus langka yang hampir punah, ditemukan terlilit tali jarring di mulut dan ekornya.
Menurut ahli dari National Oceanic and Antmospheric Adminitration (NOAA), melihat kondisinya, kecil kemungkinan ikan paus langka itu akan selamat.
<H2>Panjangnya 18 Kali Keliling Bumi</H2>
Badan amal lingkungan Keep Britain Tidy telah bekerja sama dengan pakar pemrosesan plastik Milspeed dalam proyek terobosan untuk mengembangkan daur ulang jaring ikan berskala besar di Inggris.
Menurut mereka, setiap tahun diperkirakan ada 640.000 ton jaring ikan berakhir sebagai sampah plastik di lautan.
Selain berbahaya bagi kapal, jaring ini dapat terus menjadi hantu laut hingga 600 tahun, dengan banyaknya ikan, lumba-lumba, dan anjing laut yang terbunuh setelah terperangkap di dalamnya.
Sementara itu, laman worldwildlife.com melaporkan pada tahun 2020 volume sampah yang ada di lautan ternyata ada lebih dari 12 juta ton plastik berakhir di laut kita setiap tahun.
Baca Juga: INILAH Bagaimana Tanaman Hias Melawan Polusi Udara, Ancaman Bahaya tak Terlihat di dalam Rumah
Alat tangkap menyumbang sekitar 10% dari puing-puing itu: antara 500.000 hingga 1 juta ton alat tangkap dibuang atau hilang di laut setiap tahun. Jaring, tali, dan tali yang dibuang sekarang mencapai sekitar 46% dari tambalan sampah Pasifik Besar.
Bahkan para ahli menyebutkan, jika sampah jaring ikan itu diikat satu sama lain maka panjangnya akan mencapai 18 kali keliling bumi.
Kita tahu keliling bumi itu panjangnya mencapai 40.075,017 kilometer. Jika dikalikan 18 maka jumlahnya akn sangat panjang sekali.***
