Disebutkan, ketika itu, ada sebagian orang di Pulau Jawa suka menjahit telapak tangan dan telapak kaki wanita yang meninggal dalam keadaan hamil.
Jika tidak dijahit, kata kepercayaan itu, roh wanita meninggal keadaan hamil itu akan gentayangan menjadi kuntilanak. Sang kuntilanak suka mengganggu orang-orang, lalu memakan bagian tubuh orang ditemuinya.
Baca Juga: Jalan Asia Afrika Bandung, Zaman Dahulu Sarang Setan Kuntilanak Betulan. Kilasan Sejarah
Lalu mengapa setan kuntilanak diceritakan suka bertengger di pohon waru ? Sebab, pohon waru memiliki ketinggian yang lebih diantara pohon-pohon lainnya, sebagai “rumah” favorit para setan kuntilanak
Sampai masa itu (awal abad ke-20), pihak Belanda menyebutkan, melihat sebagian orang pribumi ketika menguburkan wanita yang meninggal dalam keadaan hamil.
Diceritakan, ketika akan dikuburkan, jenazah wanita hamil itu diikat dengan kuat, lalu pada bagian ketiaknya disimpan telur.
Konon, cara itu oleh sebagian orang pribumi, diyakini dapat mencegah mayat wanita hamil itu bangkit lagi atau rohnya gentayangan. ***
Baca Juga: Kesurupan dan Hantu Kuntilanak, Penjelasan dalam Agama Islam, Buya Yahya Menerangkan