DESKJABAR – Kunang-kunang merupakan serangga kecil yang mampu mengeluarkan cahaya berwarna kuning dalam kondisi gelap.
Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dari bagian belakang tubuhnya telah lama menjadi daya tarik orang-orang.
Kunang-kunang merupakan kumbang dari keluarga Lampyridae. Ada lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang yang bisa ditemukan di seluruh dunia.
Namun kini kita bisa melihat keberadaan kunang-kunang yang semakin sulit untuk ditemukan terutama di daerah perkotaan.
Kunang-kunang kini semakin langka ditemukan dan mengalami ancaman kepunahan.
Penyebab kunang-kunang rerancam punah
Dalam beberapa tahun terakhir, populasi kunang-kunang telah menurun yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Adapun penyebab populasi kunang-kunang menurun bahkan terancam punah dilansir dari laman World Animal Foundation diantaranya alih fungsi lahan yang menyebabkan hilangnya habitat kunang-kunang, polusi cahaya, dan penggunaan pestisida.
Aktivitas manusia mengganggu habitat kunang-kunang
Di lokasi yang dulunya merupakan habitat kunang-kunang, dengan semakin bertambahnya kebutuhan lahan untuk tempat tinggal manusia menyebabkan kunang-kunang harus kehilangan habitatnya.
Hilangnya habitat kunang-kunang menjadi ancaman besar lainnya. Untuk bertahan hidup, serangga ini membutuhkan habitat khusus.
Mereka membutuhkan tanah yang lembab untuk bertelur dan kegelapan untuk bersembunyi dari pemangsa. Sayangnya habitat kunang-kunang hancur karena pembangunan.
Baca Juga: Ada Loker di BRI Tahun 2023: Lulusan SMA, S1 dan S2 Kirim Segera Lamaran INI SYARATNYA!
Polusi cahaya
Selain itu, polusi cahaya menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keberlangsungan hidup kunang-kunang.
Kunang-kunang tertarik pada cahaya dan merupakan salah satu cara untuk kawin dan bertelur.
Namun polusi cahaya yang dibuat manusia dapat mengganggu kunang-kunang.
Polusi cahaya dapat membuat kunang-kunang sulit berkomunikasi satu sama lain saat kawin.
Penggunaan zat kimia pestisida
Pestisida merupakan zat kimia yang menjadi ancaman besar lainnya bagi kunang-kunang.
Bahan kimia ini dapat membunuh kunang-kunang secara langsung dan menghancurkan serangga yang menjadi rantai makanan kunang-kunang.
Selain itu, pestisida juga dapat mencemari air dan tanah sehingga mempersulit kunang-kunang untuk bertelur.
Langkah untuk membantu kunang-kunang agar tetap lestari
Hilangnya kunang-kunang tentunya berdampak negatif bagi lingkungan.
Kunang-kunang memiliki peran penting dalam ekosistem. Mereka juga dapat membantu penyerbukan tanaman.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu kunang-kunang tetap lestari.
Salah satunya adalah menghindari penggunaan pestisida di pekarangan rumah dan kebun.
Cara lainnya bisa dengan mematikan lampu saat tidak diperlukan dan memberi beberapa area kosong untuk tempat bagi kunang-kunang agar tetap hidup dan berkembang biak.***