Di Tasikmalaya saja kedai kopi tumbuh bak jamur di musim hujan. Lengkap dengan barista handal yang mampu meracik minuman sampai dengan 25 varian rasa kopi.
Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman kemdikbud.go.id, Dirsuslat Kemendikbudristek, Wartanto, senantiasa mendorong para pemangku bimbingan dan pelatihan membuka keterampilan barista.
Melihat tren selama ini kegemaran di masyarakat sehingga peluang bisnis di bidang ini berkembang kian pesat.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, dilihat dari jumlah peminatan peserta, peserta didik barista telah mengalami peningkatan.
Tercatat sekitar 455 peserta bimbingan barista pada 2020, lalu meningkat 1.075 tahun 2021, serta peningkatan terus bertambah sebanyak 1.130 di tahun 2022.
Racikan kopi dengan susu, dan alpukat, serta krimer senantiasa berkembang dan disukai masyarakat, kata Wartanto.
Begitu pun menurut, Rendro Wijoyo, seorang instruktur barista, tren usaha kopi kekinian sungguh membuka peluang yang cukup besar bagi lulusan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) di bidang barista.
Umumnya barista bekerja di kedai kopi atau coffee shop yang menyediakan menu utama espresso, latte, dan cappuccino.