Ketahuilah Silsilah Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur Hingga Terjadi Tragedi Menyayat Mata Dunia

- 6 Oktober 2022, 15:01 WIB
Salah satu candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang kini masuk dalam daftar cagar budaya yang dipelihara, di Malang Jawa Timur. Kuwaluhan.com
Salah satu candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang kini masuk dalam daftar cagar budaya yang dipelihara, di Malang Jawa Timur. Kuwaluhan.com /

DESKJABAR - Nama Kanjuruhan dikenal banyak orang sebagai sebuah tempat yang dilengkapi dengan sarana olahraga.

Termasuk Stadion Kanjuruhan di Malang Jawa Timur yang kini menjadi momentum persepakbolaan tanah air yang kelam.

Pasca tragedi menyayat itu, nama Kanjuruhan atau Stadion Kanjuruhan mencuat dan menjadi sorotan serta buah bibir mata dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jenguk Korban Luka dan Berikan Santunan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Netizen Apresiasi

Perlu diketahui asal usul nama Kanjuruhan sebelum melekat menjadi nama Stadion termegah milik Pemprov Jawa Timur tersebut.

Nama Kanjuruhan perlu diulas karena sangat menarik untuk diketahui. Kanjuruhan adalah nama kerajaan bercorak Hindu yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-6 Masehi.

Kanjuruhan menjadi kerajaan yang diyakini sebagai kerajaan pertama di Jawa Timur.

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Windriati, S.Pd, Kerajaan Kanjuruhan diperkirakan sezaman dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.

Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan diketahui dari Prasasti Dinoyo, yang ditemukan tahun 682 Saka atau 760 Masehi.

Baca Juga: Preman Pensiun 6 episode 35 kapan tayang? Inilah Jadwal Acara RCTI Hari Ini Rabu 6 Oktober Bang Edi Buru Cecep

Prasasti Dinoyo ditemukan yang letaknya tak jauh dari aliran Sungai Metro. Bahkan hampir berdekatan dengan dengan prasasti ini, ditemukan pula bangunan Candi Badut.

Dari Prasasti Dinoyo, letak Kerajaan Kanjuruhan diyakini berada di sebelah Barat daya Malang atau Tlogomas, Merjosari, Ketawanggede, dan Dinoyo.

Di daerah tersebut juga banyak ditemukan berbagai peninggalan Kerajaan Kanjuruhan.

Meski demikian tidak diketahui secara pasti awal berdirinya Kerajaan Kanjuruhan. Namun di Prasasti Dinoyo tertulis seorang raja bernama Dewa Singha yang memerintah kerajaannya yang amat besar dan disucikan oleh api Sang Siwa.

Baca Juga: Hakim PN Bandung Menolak Gugatan 16 DPAC Partai Demokrat Kota Bandung, Ini Isi Putusan Sela Hakim

Pasca Raja Dewa Singha meninggal dunia, pemerintahan kemudian dipegang putranya bernama Limwa yang kemudian bergelar Gajayana.

Di bawah kepemimpinan Raja Gajayana inilah Kerajaan Kanjuruhan berkembang sangat pesat dan berada di puncak kejayaannya.

Daerah kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan di bawah Raja Gajayana mencakup Lereng Timur dan Barat Gunung Kawi selanjutnya ke arah Utara hingga Pesisir laut Jawa.

Raja Gajayana memiliki seorang putri bernama Uttejana yang kemudian dijodohkan dengan seorang Pangeran dari Paradeh bernama Jananiya.

Baca Juga: Gelombang 46 Segera Ditutup, Buruan Gabung, Simak Cara Daftar dan Tips Lolos Kartu Prakerja!

Pangeran Jananiya inilah kelak yang akan memimpin Kerajaan Kanjuruhan setelah Raja Gajayana meninggal dunia.

Bersama dengan sang istri, permaisuri Uttejana, Raja Jananiya memimpin kerajaan dengan penuh keadilan.

Kerajaan Kanjuruhan diperintah secara turun-temurun oleh raja keturunan Raja Dewa Singha. Semua raja tersebut dikenal akan kebijaksanaan, keadilan serta kemurahan hati.

Kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan berakhir setelah terjadi perluasan Kerajaan Mataram Kuno.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Nama Kanjuruhan Itu Sebenarnya Apa ?

Meski tidak ditemukan bukti adanya peperangan antara kedua kerajaan tersebut, sehingga Kerajaan Mataram Kuno diyakini menguasai Kerajaan Kanjuruhan dengan damai.

Selanjutnya Kerajaan Kanjuruhan berada dibawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Akan tetapi Kerajaan Kanjuruhan tetap memerintah di daerahnya dan diwajibkan melapor ke pemerintah pusat.

Saat Kerajaan Mataram Kuno dipimpin Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung, raja Kerajaan Kanjuruhan menyumbang candi perwara (pengiring) ke komplek Candi Prambanan yang dibangun Sri Maharaja Rakai Pikatan tahun 856 M.

Salah satu peninggalan Kerajaan Kanjuruhan adalah adalah Candi Badut dan Candi Karangbesuki.

Disclamer, itulah sejarah Kerajaan Kanjuruhan sehingga nama Kanjuruhan diabadikan menjadi Stadion Kanjuruhan kebanggan warga Malang Jawa Timur.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x