Gas Air Mata di Kanjuruhan Jadi Perbincangan, Berikut Kandungan dan Efek Bahayanya bagi Tubuh

- 5 Oktober 2022, 13:27 WIB
 Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan di Stadion Kanjuruhan
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan di Stadion Kanjuruhan /Pikiran rakyat/

DESKJABAR – Gas air mata merupakan senjata ampuh bagi aparat kepolisian untuk membubarkan massa yang mulai ricuh.

Seperti kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai Arema VS Persebaya berlaga, 1 Oktober 2022 lalu.

Aparat kepolisian harus membubarkan massa yang mulai tidak kondusif dengan menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Ini Menurut Mahfud MD Soal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, Siapkan Rekomendasi!

Gas air mata yang ditembakkan ke arah tribun diduga membuat ribuan penonton sepak bola panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

Akibat dari kejadian ini ratusan orang tewas yang diantaranya terdapat anak-anak kecil dan perempuan karena panik berdesak-desakan untuk dapat keluar dari stadion dan juga akibat menghirup gas air mata tersebut.

Lalu apakah sebahaya itukah gas air mata bagi tubuh hingga dapat mengakibatkan meninggal dunia?

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Episode 34 kapan tayang? Inilah Jadwal Acara RCTI hari ini Rabu 5 Oktober, Iwan Naksir Irin

Ketahui terlebih dahulu bahwa gas air mata merupakan senyawa kimia yang dapat membuat iritasi mata, kulit hingga ke paru-paru yang dapat berakibat fatal.

2-chlorobenzalmalononitrile atau CS gas adalah salah satu bahan kimia yang ada di dalam gas air mata berbentuk bubuk yang berwarna Kristal dengan bau seperti merica.

Senyawa kimia tersebut yang disemprotkan dapat membuat mata iritasi, ruam pada kulit hingga dapat membuat kesulitan bernafas, sehingga butuh udara segar bagi orang-orang yang terdampak dari gas air mata.

Baca Juga: Tempat Wisata Alam Glamping Jawa Tengah, Hits, Ada Salju Dingin Serasa di Jepang, View Instagramable

Gas air mata yang digunakan dalam ruangan tertutup berakibat fatal karena konsentrasi senyawa kimia yang tinggi pada gas air mata dapat mengakibatkan kematian.

Ini dikarenakan ruangan tertutup akan membuat orang yang terkena semprotan gas air mata sulit bernafas karena kekurangan udara yang mengakibatkan orang tersebut semakin panik.

Gas air mata sendiri bekerja dengan membuat iritasi bagian-bagian pada tubuh yang bertugas menyerap ekskresi seperti mata, hidung, mulut dan juga paru-paru.

Baca Juga: Musim Hujan Sudah Tiba, Hati-Hati dengan Kemunculan Ular di Rumah, Jangan Dibunuh!

Akibat jangka pendek jika terkena semprotan gas air mata adalah dapat menimbulkan rasa gatal dan sensasi seperti terbakar pada area mata, luka bakar, batuk dan juga sesak nafas.

Namun, jangka panjang dari gas air mata adalah dapat mengakibatkan pendarahan, kerusakan saraf dan juga erosi kornea.

Penggunaan gas air mata sebenarnya dilarang untuk beberapa kejadian karena kandungan senyawa kimianya yang beresiko.

Baca Juga: Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Getaci Segmen Gedebage - Garut Mulai Dibayarkan BPN Jabar

Dalam sepak bola, untuk menanggulangi kemungkinan adanya kericuhan suporter, penggunaan gas air mata sebenarnya dilarang oleh FIFA yang terdapat dalam pasal 19 aturan FIFA tentang Stadium Safety and Security Regulations.

Larangan tersebut tertuang dalam Pasal 19(b) yang menyebut dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau "gas pengendali massa".***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah