Mendaki Gunung Slamet 3428 Mdpl Bagian 1, Mitos Pasar Setan dan Pos Samarantu yang Angker

- 23 September 2022, 20:49 WIB
Perjalanan menuju puncak Gunung Slamet via Bambang melewati perkebunan penduduk, jalur gahar siap menanti pendaki
Perjalanan menuju puncak Gunung Slamet via Bambang melewati perkebunan penduduk, jalur gahar siap menanti pendaki / DeskJabar/Dicky Harisman/

Mengingat kawasan Gunung Slamet rawan kebakaran hutan.  Hal lain yang menyebabkan banyak pendaki urung datang ke Gunung Slamet adalah kondisi alamnya yang terkadang berbahaya. 

Di kawasan  Gunung Slamet Badai dan Kabut tebal kerap turun tanpa pernah diduga datangnya sehingga menyulitkan pendakian.

Beberapa kecelakaan pada  pendaki seperti terjebak kabut di puncak Slamet kerap terjadi, selain karena faktor alam yang tidak bisa diduga, kecelakaan sering diakibatkan kelalaian pendaki.

Banyak pendaki tidak mau mengindahkan peraturan yang dibuat seperti tidak memaksakan muncak jika sedang badai kabut sedang turun.

Sejarah mencatat,  lima orang pendaki meninggal pada Februari 2001  saat terkena serangan badai yang dahsyat di batas vegetasi hutan dan puncak. Dua orang berhasil lolos dari peristiwa maut itu.

Baca Juga: INNALILLAHI, Kakek Pardi Kehilangan Istri Tercinta Tertimbun Longsor di Garut, Sungai Meluap Jalan Ambrol

Ada sedikitnya delapan  Pos yang harus ditempuh pendaki jika akan  mengambil jalur pendakian Bambangan.

Masing-masing jarak antar Pos adalah

BASECAMP – POS I Pondok Gembirung (1 jam)

POS I – POS II Pondok Walang (1,5 jam)

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x