Seharusnya harta yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk bersedekah dijalan Allah, karena di sebagian harta yang kita miliki ada hak orang lain yang membutuhkan.
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali-Imron : 180).
2. Takaburnya orang-orang miskin
Takabur merupakan sikap sombong yang menganggap dirinyalah yang lebih segalanya dibanding dengan orang lain.
Sulit dipahami mengapa orang-orang yang minim dengan harta masih memiliki sikap sombong, sementara orang-orang kaya pun dilarang untuk menyombongkan harta yang dimiliki.
Hanya Allah SWT yang maha kaya lah yang boleh untuk memiliki sifat dan sikap seperti itu karena Allah-lah yang memiliki segalanya.
Seperti dikatakan dalam satu ayat Al-Qur’an “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tuamu, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An Nisaa’ : 36).
3. Rakusnya para ulama terhadap dunia