"Kata Allah, aku itu dekat maka mintalah kepada-Ku. Aku akan kabulkan kepadamu," ujar Buya Yahya.
Cara meminta kepada Allah bisa berupa dzikir yang diajarkan Nabi. Namun bisa juga berupa doa bebas sesuai dengan keinginan kita.
Doa itu tak terbatas harus yang dilafadzkan oleh Nabi SAW, tapi bisa dengan bahasa sendri.
"Jadi tak ada larangan (isi doa), yang ada perintah doa," tegas Buya Yahya.
"Memang sudah disepakati jika berdoa dengan lafadz yang diucapkan Nabi itu lebih bagus, karena Nabi lebih tahu apa yang layak untuk diminta. Cuma kalau kita berdoa dan maknanya benar tak ada larangan," ungkapnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Yuk Amalkan 4 Amalan Tertinggi di Bulan Muharram yang Memiliki Khasiat Luar Biasa
Yang perlu diperhatikan, berdoa bisa dilakukan kapan saja, sambil duduk, berdiri, pagi, siang, sore, atay akhir maupun awal tahun.
Lagipula, katanya, dalam doa awal dan akhir tahun Hijriyah itu terkandung makna instrospeksi diri, evaluasi diri, juga makna berharap kepada Allah.
"Dari maknanya tidak ada yang salah. Berdoa boleh dengan bahasa apapun, dan itu nyambung kepada Allah. Tolong jangan mengatakan bidah," ujanya.