DESKJABAR - Sebagian umat Islam memperingati datangnya 1 Muharram, atau awal tahun Hijriyah. Banyak juga yang membaca doa akhir dan awal tahun Hijriyah.
Namun ada yang menyebutnya bahwa kegiatan peringatan dan doa-doa itu bid'ah.
Bid'ah dalam Kamus Bear Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai pembaruan ajaran Islam tanpa berpedoman pada Alquran dan hadits.
Apakah benar membaca doa akhir dan awal tahun Hijriyah saat memasuki bulan Muharram adalah bid'ah?
Menurut Buya Yahya, bid'ah secara sederhana diartikan sebagai inovasi ibadah yang sudah ditentukan bentuknya dan itu tidak diperbolehan dilakukan. Misalnya kita mengubah waktu sholat wajib yang lima waktu, maghrib jadi dimajukan, itu dilarang.
Namun ada ibadah yang dibebaskan oleh Allah SWT, ibadah yang oleh Allah dibebaskan mutlak tidak diikat.
"Maka anda boleh pilih apa yang diperkenankan. Misalnya perbanyak dzikir apa yang harus dibaca, Allah tak menentukan waktunya. Selagi Allah izinkan waktunya tak terbatas," ujar Buya Yahya dalam Kanal Youtube Al-Bahjah TV berjudul "Apakah Membaca Doa Akhir Tahn dan Awal Tahun Bid'ah?"
Kalau ibadahnya berupa dzikir, tegasnya, tak ada istilah inovasi namun yang ada jihad untuk memperbanyak dzikir.
Dalam doa juga begitu. Allah memerintahkan umatnya untuk berdoa. Justru jika kita tidak berdoa Allah akan murka.