Network
DESKJABAR – Nabi Muhammad SAW menurut sejumlah keterangan dari para sahabatnya, diketahui sering melakukan sholat hajat istimewa ini tatkala sedang menghadapi masalah besar.
Sholat dimaksud adalah sholat hajat empat rakaat dengan bacaan khusus, yang sangat mudah dikerjakan.
Soal ibadah sholat hajat empat rokaat itu misalnya pernah disampaikan Ibnu Abbas ra, salah seorang sahabat Nabi saw, sebagaimana diungkapkan Syeikh Muhammad Alwi Al-Maliki dalam kitab Abwaab Al-Farj.
Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Ekspor Teh Walini ke Uni Emirat Arab
Dalam kitab itu, Syeikh Muhammad Alwi Al-Maliki menyebutkan bahwa Ibnu Abbas ra pernah menyatakan hal berikut:
“Barang siapa yang memiliki hajat kepada Allah, hendaklah dia berada di tempat yang tidak dilihat oleh seorang pun, berwudu dengan sempurna dan shalat empat rakaat, dengan membaca surah Al-Fatihah dalam setiap rakaatnya,” ungkapnya.
Di rakaat pertama, Ibnu Abbar ra menambahkan, usai membaca Al-Fatihah, bacalah surah Al-Ikhlaash sebanyak 10 kali, di rakaat kedua membaca Al-Ikhlaash 20 kali, di rakaat ketiga Al-Ikhlaash 30 kali dan di rakaat empat, membaca Al-Ikhlaash 40 kali.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Taipei Open 2022, Mulai Besok 19 Juli, Berikut Daftar Wakil Indonesia dan Lawannya
Sebelum menyampaikan doa dan hajat, setelah selesai sholat, hendaklah mengamalalkan beberapa hal berikut:
-membaca Al-Ikhlaash sebanyak 50 kali
-membaca sholawat atas Nabi saw sebanyak 70 kali
-membaca laa haula wa laa quwwata illa billah sebanyak 70 kali.
Setelah itu barulah kita berdoa, menyampaikan hajat sesuai dengan apa yang keinginan kita.
Catatan lain menunjukkan, yang mempercayai bahwa amalan yang disampaikan Ibnu Abbas ra itu berasal dari Nabi saw, bukan hanya Syeikh Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Husaini semata.
Ibnu Thawus pun, salah seorang pemikir Islam, meyakini hal itu.
Karena itu, Ibu Thawus juga sering meriwayatkan hal tersebut, sebagaimana Ibnu Abbas ra.
Ibu Thawus bahkan menegaskan di setiap riwayatnya seperti ini:
“Siapa yang melakukan sholat ini dan membaca doa seperti ini, sekiranya dia memohon kepada Allah untuk melenyapkan sebuah gunung, niscaya gunung itu akan lenyap, atau memohon turunnya hujan, hujan pun akan turun.
Sungguh tidak ada hijab antara pelaku shalat ini dan Allah.
Sesungguhnya Allah membenci orang yang melakukan shalat ini tetapi tidak meminta hajatnya.”
Demikianlah bahasan sholat sunat empat rakaat Istimewa yang diajarkan Nabi saw langsung untuk kita.
Semoga kita mendapatkan manfaat dari sholat sunat empat rakaat tersebut. Aamiin. ***
Catatan: artikel ini bersumber pada kitab Abwaab Al-Farj karangan Syeikh Muhammad Alwi Al-Maliki dan beberapa sumber lain.
