Network
Di tengah kondisi kesulitan seperti itu, banyak pihak yang menawarkan pinjaman uang dari mulai bunga rendah hingga sedang.
" Ke hp saya banyak pesan masuk yang menawarkan pinjaman. Bahkan ada yang menawarkan hingga Rp750 juta. Tapi semua tawaran itu diiming-imingi bunga," jelasnya.
"Semua tawaran itu saya abaikan, sebab saya tak ingin melakukan riba," katanya lagi.
Ia memang membutuhkan bantuan pihak lain untuk menghidupkan kembali restorannya, namun bantuan itu bukan dalam bentuk pinjaman berbunga riba, melainkan dengan sistem bagi hasil atau saham. Cara ini, jelasny, merupakan jalan yang syar’i.
Setelah lebih 3 bulan restorannya tutup dan Ustadz Khalid Basalamah terus berdoa agar Allah SWT memberikan jalan, tiba-tiba ada pesan WhatsApp masuk dari seseorang yang berada di Prancis.
"Katanya ia ingin hadir di majelis ta'lim saya," ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Benar saja, beberapa hari kemudian orang itu hadir di majlis ta'lim.
Ketika selesai pengajian, dia menemui Ustadz Khalid Basalamah dan menanyakan kenapa restoran yang di Kalibata tutup. Katanya, sebelum hadir di pengajian ia mampir ke restoran itu untuk makan dengan teman-temannya.
Ustadz Khalid Basalamah pun menjelaskan kondisi restorannya yang memang terpaksa tutup beberapa bulan ini. Ia juga menceritakan bahwa kalau ada pihak yang berminat kerja sama dengan sistem saham, ia akan senang sekali.
