Jika hal itu terjadi, maka insya Allah sedekah kita pun akan menjadi sia-sia karena tidak akan mendapatkan pahala dari sedekah tersebut.
Rasulullah SAW bersabda “Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya, Ia pun mengakuinya. Allah bertanya : “Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”, Dia menjawab: “Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang engkau cintai, Aku melakukannya semata-mata karena engkau.” Allah berkata: “Engkau dusta, engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang Dermawan (mutah hati) dan memang yang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu). Kemudian diperintahkan malaikat agar menyeretnya dan melemparkannya ke dalam neraka” (HR. Muslim).
2. Menunda sedekah
Kita seringkali melalaikan nikmat sehat dan rezeki yang sudah Allah SWT berikan untuk kita, padahal dari nikmat sehat itulah kita dapat mencari rezeki.
Dan disaat kita mendapatkan rezeki dari Allah seringkali juga kita lalai berbuat baik untuk menyisihkan sedikit rezeki kita dalam bentuk sedekah.
Padahal dari rezeki yang kita dapat, ada hak orang lain yang membutuhkan yang harus kita sisihkan.
Jika kita menunda untuk memberikan maka Allah juga akan menunda untuk memberikan rezeki kepada kita.
“Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Engkau bersedekah ketika masih dalam keadaan sehat lagi kaya, sangat ingin menjadi kaya dan khawatir miskin, dan kau tunda hingga ruh sudah sampai dikerongkongan baru berpesan untuk si Fulan sekian dan untuk si Fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris),” (HR.Bukhari).
3. Tidak sedekah dari orang terdekat terlebih dulu