Menyatukan Niat Menyembelih Kurban dan Tasyakur bi Ni’mah, Bolehkah? Ini Jawaban Ustadz Aam Amiruddin

- 3 Juli 2022, 19:52 WIB
Niat menyembelih hewan kurban disatukan dengan niat tasyakur bi ni'mah.
Niat menyembelih hewan kurban disatukan dengan niat tasyakur bi ni'mah. /Unsplash / Taliwang Mengaji/

Ghairu mahdhoh, boleh disatukan dengan niat lain. contohnya, seseorang berangkat ke majelis ilmu, sambil jualan, sambil mencari jodoh, itu boleh,” terang Ustadz Aam.

Jadi bagaimana dengan tasyakur bi ni'mah?

Tasyakur bi ni’mah merupakan bentuk ekspresi rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita.

Ruang lingkup tasyakur bi ni'mah, kata Ustadz Aam Amiruddin, sangat luas, termasuk di dalamnya boleh dengan ibadah, salah satunya kurban.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Segera Dikeluarkan Regulasi Penelitian Terkait Ganja Medis

"Dalam hal ini, binatang yang disembelih statusnya tetap kurban. Kemudian, dalam prosesnya, kita menyisipkan niat tasyakur bi ni’mah. Itu boleh karena tidak meniadakan substansi ibadah kurban itu sendiri," jelasnya.

Analoginya, ia mencontohkan, kita bersyukur atas satu pencapaian dengan cara melakukan umroh.

"Anda bahagia karena rumah sudah puluhan tahun berstatus dijual, akhirnya laku. Contoh lainnya, Anda bersyukur dengan cara mengkhatamkan Al-Qur’an dalam rentang waktu tertentu karena anak Anda mendapatkan kursi di perguruan tinggi," ujarnya memberikan contoh.

Dengan demikian, menyisipkan niat syukur karena nikmat Allah SWT atau tasyakur bi ni'mah melalui ibadah, itu boleh, termasuk dalam hal ini dengan menyembelih hewan kurban.***

 

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: percikaniman.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x