Jin memang menyukai tiga hal yaitu darah, tulang, dan kotoran. Sehingga, adanya anggapan bahwa darah haid bisa menjadi santapan jin itu memang benar adanya.
Darah haid yang berbau amis dan berwarna merah kehitaman inilah yang menjadi salah satu kesukaan jin yaitu memakan darah haid.
Ada pula yang menjadi mitos dari darah haid tersebut selain dicuci bersih dengan air sumur, kaum hawa jangan sampai meninggalkan jejak darah haidnya yang ada di dalam rumah.
Hal tersebut bakalan mengundang makhluk gaib sebangsa jin ifrit yang mengincar darah haid ketika sore hari atau menjelang magrib.
Melansir kutipan dari bincangsyariah.com seputar darah haid, belum ditemukan ada ayat atau hadist yang menyebutkan atau mengisyaratkan kalau darah haid merupakan makanan bagi bangsa jin.
Dalam sebuah hadist dikisahkan bahwa para jin gurun pasir meminta perbekalan Rasulullah dan para sahabat ketika mereka bermalam dan membuat api unggun di gurun, Jin meminta perbekalan yang mana perbekalan itu adalah daging.
“Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu aku membaca alquran di hadapan mereka. Perawi berkata, Lalu beliau beranjak pergi bersama kami untuk menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka. Dan mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, Kamu mendapatkan setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan kalian,” (HR. Muslim).
Sementara dalam riwayat lain, Jin hanya akan memakan makanan seseorang yang tidak menyebut basmalah.