Dengan alasan khawatir menjadi beban dan dianggap suatu kewajiban bagi setiap umatnya.
Sebagaimana hadits dari Aisyah Radhiyallahu anha “Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Syaqiq, ia berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah, “Apakah Nabi selalu melaksanakan sholat dhuha?” ‘Aisyah menjawab, “Tidak, kecuali beliau baru tiba dari perjalanannya.” (HR. Muslim).
Namun, hadits lain mengatakan bahwa mengerjakan sholat Dhuha lebih kepada motivasi “Siapa yang dapat melaksanakan sholat Dhuha dengan kontinyu (setiap hari), niscaya akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu layaknya sebanyak buih lautan.” (HR. Tirmidzi).
Hadits ini bermakna bahwa sholat Dhuha setiap hari tidak dapat disalahkan.
Bagi mereka yang menjaga sholat Dhuha setiap hari sebagai tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka amalan ini tidak dipermasalahkan.
Rasulullah SAW bersabda “Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang didawamkan (kontinu) meskipun hanya sedikit.” (HR. Muslim).
Sisi lain keutamaan dari sholat Dhuha adalah setara dengan memberikan sedekah.
Maka jika belum mampu bersedekah dengan materi, maka mampukanlah untuk istiqomah menjaga sholat Dhuha setiap hari.***