TATA CARA Puasa Syawal 6 Hari, NIAT dan Ketentuan Waktu Pelaksanaannya. Bolehkah Membatalkan Shaum Ini?

- 3 Mei 2022, 03:15 WIB
Tata Cara, Niat Puasa Syawal Sesuai sunah serta ketentuan waktu melaksanakannya
Tata Cara, Niat Puasa Syawal Sesuai sunah serta ketentuan waktu melaksanakannya /Pixabay/ Muhammed_hassan

DESKJABAR - Untuk menyempurnakan ibadah shaum wajib di bulan Ramadhan seorang muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa di bulan Syawal sebanyak 6 hari. 

Puasa Syawal hukumnya adalah sunah namun banyak dianjurkan ulama untuk tidak melewatkanya. 

Rasulullah SAW telah menyebutkan dalam dalam salah satu haditsnya bahwa seseorang yang melaksanakan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari Syawal, maka akan mendapatkan pahala senilai puasa satu tahun.

Baca Juga: Tata Cara Puasa Syawal Sesuai Sunah, Hukum dan Keutamaan Melaksanakannya

Baca Juga: KUMPULAN UCAPAN IDUL FITRI BAHASA ARAB Terbaru Untuk Berbagi Kebahagian Lebaran Kepada Teman Dan Keluarga

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim). 

Tata Cara Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki tata cara yang sama dengan shaum pada umumnya. Yakni menahan makan dan minum dimulai pada saat terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Baca Juga: 52 GAMBAR TWIBBON UCAPAN IDUL FITRI 2022 dan Lebaran, Untuk FB, Instagram dan WA Dengan Cara Menggunakannya

Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Arab, Latin dan Artinya, Beserta Anjuran Rasulullah SAW Bagi Peziarah Kubur

Kemudian mengucapkan niat puasa Syawal pada malam hari dengan bacaan sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ 

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”

Hukum dari puasa Syawal adalah sunah, maka bila terlupa mengucapkan niat pada malam sebelumya maka dibolehkan untuk melakukannya di siang hari,  dengan lafal niat puasa Syawal sebagai berikut:

  نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ  

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”

Ketentuan Waktu Melaksanakan Puasa Syawal

Kapankah puasa Syawal bisa dilakukan? Dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal  enam hari berturut-turut tepat sehari setelah hari raya Idul Fitri, yaitu mulai tanggal 2 hingga 7 Syawal. 

Bagi seseorang yang melakukan puasa di luar tanggal tersebut, walaupun tidak berurutan, akan mendapat pahala keutamaan puasa Syawal yaitu seperti puasa wajib setahun penuh.

Seperti dikutip DeskJabar.com dari situs nu.or.id, seseorang diperbolehkan melaksanakan puasa Syawal pada hari Senin dan Kamis atau puasa Ayyamul Bidl selama masih pada bulan Syawal. 

Pelaksanaan puasa Syawal pada hari-hari tertentu tersebut tetap mendapatkan keutamaannya. 

Bolehkah Membatalkan Puasa Syawal?

Bila dalam kondisi tertentu seperti sedang bertamu atau menghadapi tamu, maka dimungkinkan untuk membatalkan puasa Syawal karena ingin menghormati dan menyenangkan hatinya. 

Rasulullah SAW pernah menegur seorang sahabatnya saat sedang bertamu dan kemudian disuguhi makanan namun sahabat tersebut menolak karena ia sedang berpuasa sunnah. 

Nabi pun meminta sahabat itu untuk membatalkan dan mengqadhanya di lain hari (lihat hadits riwayat ad-Daruquthni dan al-Baihaqi). Wallahu a’lam.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah