Di sisi lain, Andi Pangareng seorang peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Riset juga Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan posisi hilal 1 Syawal 1443 H di Indonesia pada petang hari kritis.
Andi Pangareng mengingat ketinggian hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yang baru.
"Ini lebih besar dari 3 derajat, yakni 3,75 derajat - 5,55 derajat," tuturnya di Jakarta Sabtu 39 April 2022.
Meski demikian, tambahnya, ada provinsi tertentu di Indonesia yang memenuhi kriteria MABIMS Baru setelah Matahari terbenam.
Provinsi yang dimaksud, tambahnya, adalah Provinsi Aceh.
"Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang elongasi hilalnya dapat mencapai 6,4 derajat saat ketinggian masih lebih besar dari 3 derajat," tambahnya.***