Menurut Fredy Sudaryanto, adalah wajar jiga ada orang yang sangat dicurigai dilakukan waskat atau pengawasan melekat yang dilakukan secaran intensif.
Fredy memisalkan, jika dirinya mencurigai seseorang pasti tidak hanya cukup bicara tanpa ada aksi. Tapi secara otomatis akan terjun ke lapangan langsung untuk mengawasi orang yang dicurigai itu.
"(Tapi) kalau tidak bisa terjun ke lapangan langsung saya akan menyuruh orang tolong awasi dia", ujar Fredy Sudaryanto.
Turunnya intel kepolisian untuk mengawasi secaran intensi orang yang dicurigai itu, tutur Fredy Sudaryanto sepertinya sejalan dengan statemen Kapolda Jabar pada pertengahan Maret 2022 lalu yang mengatakan penyelidikan sudah mengarah ke nama-nama tersangka.
"Dan pengawasan itu tidak hanya cukup dilihat dari jauh tapi harus dilakukan dari jarak dekat", kata Fredy Sudaryanto.
Sebagaimana diberitakan, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pada pertengahan Maret 2022 lalu mengatakan siapa pelaku, siapa otaknya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang semua akan diungkap.
Sejauh ini, kata Suntana, hasil penyelidikan yang dilakukan Direktorat Reserse kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar telah mengarah kepada tersangka. Dia juga mengatakan jika pengungkapan kasus Subang ini diharapkan akan menjadi kado bulan puasa.
Mengingat bulan puasa Ramadhan masih menyisakan kurang dari 2 pekan lagi, mungkinkah apa yang dikatakan Kapolda Jabar Suntana bahwa kasus Subang akan terungkap dan menjadi kado puasa Ramadhan 2022? Kita tunggu komitmennya.***