DESKJABAR - Berhubungan suami istri bagi pasangan yang sudah menikah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata, tetapi juga menjadi pahala.
Bagi pasangan yang sudah menikah, berhubungan suami istri di malam bulan puasa Ramadhan tidak dilarang. Islam mengatur beragam cara hidup umat muslim
Namun jangan lupa, setelah berhubungan suami istri agar melakukan mandi junub. Mandi junub, mandi besar atau adus, adalah satu hal penting dalam kehidupan seorang muslim.
Bersuci menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah termasuk puasa Ramadhan. Jika seorang muslim tidak melakukan mandi junub maka dirinya haram hukumnya melakukan beberapa ibadah.
Salah satu bentuk bersuci atau thaharah yang dilakukan oleh umat muslim adalah mandi junub. Tujuannya untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani baik disengaja (masturbasi) atau mimpi, atau dengan cara hubungan suami istri.
Berikut niat mandi junub atau mandi wajib: "Bismillahirahmanirahim; Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardlon lillahi ta'ala".
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."
Lalu bagaimana tata cara mandi junub yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW? Ustadz Khalid Basalamah dalam videonya di kanal Youtube Atsar Muslim yang berjudul: 'Panduan: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah' yang diunggah 16 November 2018, menjelaskan sebagai berikut:
Pertama mencuci telapak tangan 3 kali. Kedua, mencuci kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri. Kenapa tangan kiri, karena Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan dalam membersihkan diri.