Pendapat pertama dari Qodi'iyat, mengatakan setan itu dibelenggu secara sesungguhnya.
" Kebetulan Qodi'iyat sendiri beliau mengatakan bahwasanya (setan) dibelenggu secara sesungguhnya," ujar Buya Yahya.
Meskipun setan sudah dibelenggu selama Ramadhan, tapi masih saja manusia berbuat maksiat.
Kata Buya Yahya yang menjadi penyebab manusia maksiat bukan lagi dari godaan setan melainkan yang dilatih oleh setan dari hawa nafsunya.
Dan hawa nafsu itu terlatih dari sebelum Ramadhan, bahkan hawa nafsu yang sudah terlatih akan lebih kejam dari pada 70 setan.
"Hawa nafsu kalau sudah terlatih dikatakan ahbat lebih kejam dari pada 70 setan," tutur Buya Yahya.
Sehingga yang menyebabkan manusia terus melakukan maksiat adalah hawa nafsu.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Ini Arti Puasa Ramadhan Setan Dibelenggu, Surga Dibuka, Neraka Ditutup
Pendapat kedua, yaitu sebagian Ulama lainnya memaknai bahwa dibelenggunya setan selama Ramadhan, lantaran begitu mudahnya jalan kebaikan yang dibuka oleh Allah untuk manusia.