Jadi kata Buya Arrazy, setelah kita gabungkan riwayat hadist ini dengan riwayat imam ahli hadist yang mengerti ilmu kewalian itulah maknanya.
Bukan berarti imam Mahdi tau hal gaib, tidak. Tapi dia diberitahu. Dalilnya surat Al Mujadalah ayat 11 "dan orang orang yang diberikan ilmu".
Jadi ilmu itu diberi. Sering kita merasa kita yang pinter, padahal pinter itu diberi oleh Allah SWT.
"Kalau kita sadar bahwa pintar ini anugerah, mungkin gak seseorang itu pantas sombong," kata Buya Arrazy.
Maka sebagaimana Nabi SAW adalah orang yang paling tawaddu di masa hidupnya, Imam Mahdi juga orang yang paling merasa hina di hadapan Allah SWT.
Jadi ketika Nabi SAW mengatakan isimnya atau namanya seperti namaku, nama ayahnya seperti nama ayahku.
Kalau diterjemahkan versi tadi tanda tandanya, ketinggian ilmunya, kehebatan rohaninya seperti aku, dan ayahnya seperti ayahku.
Jadi enggak mesti itu nama fisik, ini juga sudah disinggung oleh ulama di Palestina. Bahwa nama Al Mahdi gak mesti Muhammad.***