Ramadhan 2022, Inilah TRADISI Munggahan Menyambut Bulan Puasa Desa Bedono, Semarang

- 26 Maret 2022, 08:40 WIB
Ilustrasi. Tradisi munggahan salah satu bentuk  bentuk rasa syukur kepada Allah.
Ilustrasi. Tradisi munggahan salah satu bentuk bentuk rasa syukur kepada Allah. /Pixabay/ john1cse/

 

DESKJABAR - Ada hal yang menarik dan unik di Desa Bedono, Kabupaten Semarang, yaitu tradisi munggahan menyambut bulan suci ramadhan.

Tradisi munggahan menyambut bulan puasa ini telah ada dari zaman dahulu, hingga saat ini masih terpelihara dan dipertahankan.

Masyarakat Desa Bedono, Kabupaten Semarang biasa melaksanakan tradisi munggahan bulan puasa pada satu atau dua hari menjelang bulan suci Ramadhan.

Tradisi munggahan menyambut bulan Ramadhan atau puasa ini diperingati masyarakat desa Bedono dengan melakukan tahlilan dengan membawa beberapa jenis makanan, di antaranya ketan, apem, dan pisang.

Baca Juga: Ramadhan 2022, Apakah Wanita Wajib Sholat Tarawih di Masjid? Ustadz Adi Hidayat, Ada 3 Syarat

Itulah tradisi munggahan yang masih diperingati masyarakat Desa Bedono dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan atau puasa.

Munggahan berasal dari kata ‘unggah’ (naik:sunda) adalah naik dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Dalam jurnal ‘Al-Mada’ disebutkan, munggahan itu artinya naik ke tempat yang lebih tinggi dari bulan Sya'ban bulan yang biasa masuk ke bulan suci Ramadhan yaitu bulan yang penuh rahmat dan magfiroh.

Tradisi munggahan menyambut bulan puasa Desa Bedono, Kabupaten Semarang ini bisa menjadi ajang mempererat tali silaturahmi.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Jurnal ‘Al-Mada’ 2020


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x