ZIARAH KUBUR Dilakukan Nabi di Dua Hari Ini, Lengkap dengan Etika dan Tata Cara yang Dicontohkan Rasulullah

- 22 Maret 2022, 18:59 WIB
Ilustrasi. Sejumlah warga lakukan ziarah kubur. Ustadz Khalid Basalamah berikan penjelasan soal ziarah kubur./ARMIN ABDUL JABBAR/PR
Ilustrasi. Sejumlah warga lakukan ziarah kubur. Ustadz Khalid Basalamah berikan penjelasan soal ziarah kubur./ARMIN ABDUL JABBAR/PR /

DESKJABAR - Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia setiap akan memasuki bulan ramadhan.

Entah sejak dari kapan tradisi ziarah kubur itu ada. Namun yang pasti, sampai saat ini sebagian besar warga +62 masih melakukannya.

Padahal dulu, ziarah kubur dilakukan Nabi Muhammad SAW di dua hari tertentu saja. Bagaimana sebenarnya etika dan tata cara ziara kubur yang dicontohkan Rasulullah?

Baca Juga: Wajib Tahu! Tradisi Ziarah Kubur, Inilah 6 Peristiwa yang Terjadi di Alam Barzah, No 5 Mengerikan

Seperti diketahui, di Indonesia, tradisi ziarah kubur jelang ramadhan dilakukan oleh mereka yang sudah kehilangan orang tersayang.

Tujuannya, bersilaturahmi, memohon maaf dan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia.

Namun pada pelaksanaannya, terkadang ada praktik yang berlebihan.

Tradisi ziarah kubur kerap disalah artikan oleh sebagian orang. Ustadz Khalid Basalamah pun memberikan penjelasannya.

Ustadz Khalid Basalamah mencoba membeberkan etika dan tata cara ziarah kubur seperti yang dicontohkan Rasulullah.

Ia juga menyinggung soal hari tertentu yang bisa dimanfaatkan Nabi Muhammad SAW saat ziarah kubur.

"Nabi sering mengunjungi kuburan para sahabat setiap senin dan kamis, nabi datang dan mengucapkan salam kepada mereka," begitu penjelasan Ustadz Khalid Basalamah, dikutip dari YouTube pribadinya, Selasa, 22 Maret 2022.

Bagaimana doa yang selalu dibacakan Nabi Muhammad SAW saat ziarah kubur dan etika yang dilakukan?

Rasulullah kerap membaca salam begitu akan melakukan ziarah kubur. Hal itu dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk menghormati mereka yang lebih dulu meninggalkan.

Baca Juga: ZIARAH KUBUR DISUNNAHKAN, Ustadz Dr Firanda Andirja Abidin: di Dalamnya Ada 2 Hal Penting

"asslamua’laikum dara qaumin mu’minin wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun wa inna insya-allahu bikum lahiqun", begitu tambah Ustadz Khalid Basalamah

Setelah itu, nabi lalu memanjatkan doa yang cukup panjang.

"allahummaghfirlahu, war hamhu wa’aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu, waghsilhu bil maa’I watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi."

Apakah setelah berdoa itu nabi juga menaburkan bunga dan menyiram kuburan dengan air?

Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, berdasarkan riwayat yang ada, nabi tidak pernah melakukan tradisi itu.

Tabur bunga dan menyiram air hanyalah budaya yang dilakukan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Setidaknya itu dilakukan agar makan lebih terawat.

Baca Juga: Hati-hati Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan 2022, Ada Kesalahan yang Sering Dilakukan, Kata Ustadz Abdul Somad

Dikatakan Ustadz Khalid Basalamah, orang yang sudah meninggal tidak memerlukan semua itu. Mereka hanya memerlukan doa dari orang yang masih hidup.

Begitu penjelasan Ustadz Khalid Basalamah tentang hari yang dipilih Nabi saat ziarah kubur, termasuk dengan etika dan tata cara yang dicontohkan.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Youtube Khalid Basalamah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah