10 POIN PENTING Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Ustadz Abdul Somad, Nomor 3 Seringkali Tidak Dipahami

- 17 Maret 2022, 17:17 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan 10 poin penting ziarah kubur sebelum ramadhan, bagaimana kedudukan hukum dan manfaatnya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan 10 poin penting ziarah kubur sebelum ramadhan, bagaimana kedudukan hukum dan manfaatnya. /Tangkapan layar YouTube Love Islam/

DESKJABAR - Ziarah kubur menjelang ramadhan sudah menjadi kebiasaan sebagian umat Islam terutama di Indonesia.

Ziarah kubur sebelum Ramadhan seringkali disikapi masyarakat hanya sebagai tradisi semata.

Pada hakekatnya ziarah kubur terutama sebelum ramadhan mempunyai poin penting yang harus dipahami.

Dalam suatu acara di Langgam Pekanbaru, Ustadz Abdul Somad menjelaskan 10 poin keutamaan ziarah kubur.

Seperti dikutip DeskJabar dari kanal Dakwah-TV yang diunggah pada 16 Maret 2022.

Berikut 10 poin penting ziarah kubur;

Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur, Doa Khusus, Bacaan Salam yang Benar, dan Adab Saat di Area Pemakaman

1.Dahulu ketika awal Islam berkembang, Nabi sempat melarang umat nya berziarah kubur, karena pada saat itu menjadi ajang kesombongan.

Tetapi ketika ziarah kubur melembutkan hati, sehingga mengingat mati, maka hadits yang melarang ziarah kubur itu hukumnya mansuh atau terhapus.

"Jadi mengenai ziarah kubur, tidak ada ikhtilaf diantara ulama. Pada satu masalah, kita boleh berselisih pendapat apabila ada ikhtilaf", ujar Ustadz Abdul Somad.

2. Nabi SAW, untuk masalah berziarah kubur ini, tidak menyebutkan waktu tertentu, tidak menyebutkan batas tertentu.

Mengenai ziarah kubur sebelum ramadhan ini pernah ditanyakan kepada ulama al Azhar, Syekh Athiyah Saqr, beliau menjawabnya dalam kitab Fatawa Al Azhar.

Syekh Athiyah menjelaskan, ziarah kubur itu hukumnya umum maka berlakulah hukum umum. Berziarah kubur itu boleh kapan saja, termasuk menjelang ramadhan atau pada saat idul fitri.

Baca Juga: Begini Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Bolehkah Tabur Bunga? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

3. Berziarah kubur sebelum ramadhan hendaknya menjadi nasehat yang bisa mengkondisikan hati menjadi suci. Disucikan hati karena mengingat mati.

Dengan berziarah kubur sebelum ramadhan, menjadi pengingat yang kuat bahwa kita akan mati, maka akan menjadi lebih khusyu, lebih hikmat menjalankan ramadhan sebagai bekal pahala setelah mati

4. Ziarah kubur menjelang ramadhan menjadi momen menyambungkan silaturahmi antar keluarga. Ziarah kubur ini menjadi pertemuan keluarga yang akan berziarah.

5. Menjaga adab berziarah kubur dengan doa:

"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insya allahu bikum la-laahiquun. wa nas alullaha lana walakumul ‘aafiyah."

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian".

6. Menjaga adab untuk tidak duduk atau menginjak kuburan.

7. Membaca yasin atau ayat Al Quran lainnya sebagai doa.

Baca Juga: Ini Alasan Rasul Pernah Melarang Ziarah Kubur, Ternyata Masih Dilakukan Sekarang, Berikut Doa Ziarah Kubur

Pada hadits shahih Muslim menjelaskan, Nabi SAW berziarah kubur kemudian menancapkan pelepah kurma ke makam.

Kemudian sahabat bertanya, mengapa Nabi melakukan hal itu.

Nabi SAW pun menjelaskan, selama pelepah kurma ini basah, pelepah kurma itu bertasbih dan tasbihnya sampai pada orang yang meninggal.

Hadits ini terdapat dalam penjelasan sara shahih muslim, pada kitab al Minhaj Sara Shahih Muslim Ibnul Hajjaj.

Kata Imam Nawawi, kalo tasbih pelepah kurma saja sampai, maka bacaan Al Quran orang beriman lebih utama.

8. Orang yang sudah meninggal senantiasa mengharap doa dari mukmin yang masih hidup.

Seperti halnya seorang yang hanyut senantiasa tangannya menggapai apa saja yang bisa menjadi tumpuan agar selamat.

Maka mukmin senantiasa berdoa untuk mukmin yang sudah meninggal.

9. Bersedekah dengan harapan amal sedekahnya ditujukan untuk almarhum-almarhumah.

Hal ini bisa dikerjakan saat ramadhan, menyiapkan makanan untuk yang berbuka.

Dengan harapan, amal shaleh menyiapkan untuk yang berbuka, mengalir amalan baik nya pada yang telah meninggal.

10. Menjaga tradisi berziarah kubur ini untuk menjadi satu usaha evaluasi diri.***

 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Dakwah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah