Salah Kaprah Memahami Malam Nisfu Sya'ban, Ustadz Adi Hidayat Meluruskan : Begini yang Benarnya....

- 16 Maret 2022, 16:17 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pemahaman soal malam nisfu syaban.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pemahaman soal malam nisfu syaban. /YouTube Adi Hidayat Official/


DESKJABAR
- Ustadz Adi Hidayat mengatakan kebanyakan masyarakat di Indonesia salah kaprah soal pemahaman menyikapi malam nisfu syaban. Ustadz Adi Hidayat meluruskan persoalan ini. 

Pemahaman beredar bahwa pada malam nisfu syaban ada yang mengharuskan sholat sekian rakaat dan mengharuskan membaca surat-surat tertentu saat sholat. 

Hal itu salah kaprah karena bukan berasal dari hadits yang shahih, tapi hadits yang palsu. 

Hal tersebut diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya pada kanal Batas Narasi, 'Hadits Shahih dan Hadits Palsu Seputar Nisfu Sya'ban - Ustadz Adi Hidayat | Dalil Malam Nisfu Sya'ban, 15 Maret 2022.

Baca Juga: BACA AMALAN TERBAIK Ini Pada Malam Jumat dan Hari Jumat, Kata Syekh Ali Jaber Itu Pesan Nabi SAW

Baca Juga: Jangan Dulu Salahkan Anak Jika Setelah Dewasa Melakukan Dosa Besar, Bisa Jadi Karena Salah Mendidik Saat Kecil

"Ada yang mengharuskan sholat sekian rakaat, misalnya 100 rakaat, atau kurang dari itu. Dan bacaanya harus surat ini dan itu, misalnya diawali dengan surat ini dan diakhiri dengan surat itu. Harus baca ini dan baca itu, itu dalilnya dari mana?. Itu saking palsunya hadist itu, itu di kitab palsunya engga ada," kata Adi Hidayat. 

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa itu berdasarkan hadits yang palsu.

Hal ini disepakati oleh ulama-ulama di berbagai daerah di Indonesia. Padahal dalam haditsnya tidak ada, alias hadits palsu. 

Mungkin pada saat itu, kebiasaan itu disandarkan kepada Tabiin di Damaskus, sehingga tersampaikannya salah kaprah.

Baca Juga: BACA Istighfar Sederhana Ini Agar Rezeki Berlimpah, Syekh Ali Jaber Ungkap Waktu Terbaik Membacanya

Baca Juga: Tanda KIAMAT Besar, Inilah Kisah Kemunculan Dajjal, Imam Mahdi dan Nabi Isa, Simak Ustadz Khalid Basalamah

"Pada saat itu (kejadiannya) tidak melakukan itu (harus sholat sekian rakaat dan baca surat ini dan itu).  Tapi hanya sholat Sunnah malam, Qiyamullail, tahajud dan witir," kata Adi Hidayat.

Adapun hadits yang benar dan hukum shahih soal nisfu syaban adalah berdasarkan hadits dari Abu Musa Al Ashari : 

Kata Adi Hidayat : "Nabi menyampaikan bahwa Allah mengamati kepada hambanya di malam pertengahan syaban dan mengampuni dosa bagi yang memohon ampunan sebanyak bulu domba" 

Dijelaskan Adi Hidayat, memang iya betul bulan Syaban adalah salahsatu bulan baik diantara bulan-bulan lainnya.

Baca Juga: Doa Pendek Syekh Ali Jaber Sambut Ramadhan, 'Bukakanlah Hati Kami Untuk Menuju Kepada Seluruh Kebaikan'

Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Seorang Saksi Kasus Pembunuh TUTI dan AMEL, Ternyata Punya Jabatan Penting

Bulan pengampunan bagi hamba-hamba Allah yang memohon ampun. 

"Kalau siangnya puasa, malamnya ibadah, misalnya seperti Qiyamullail. Apalagi di pertengahan di bulan syaban, memperbanyak sholat, beriteraksi dengan Al Qur'an, memperbanyak do'a dan istigfar," kata Adi Hidayat. 

"Artinya, tidak perlu mengharuskan harus mengerjakan amalan ini dan itu, sampai sholat 100 rakaat dan lain sebagainya pada malam nisfu syaban. Tidak ada amalan yang spesifik yang harus dikerjakan pada bulan syaban. Malam syaban, ya banyak beramal saja," kata Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, berhubung bukan ini adalah bulan baik, Nabi Muhammad SAW hanya memberitahu jika di bulan baik ini, alangkah lebih baiknya jika banyak melakukan amal sholeh. 

Baca Juga: Ramadhan Sudah Dekat, Kata Zaidul Akbar Kurangi Konsumsi Gula, Begini Cara Buka Puasa Sesuai dengan Sunnah

Baca Juga: PERSIB BANDUNG Bentrok PERSEBAYA, Robert Alberts : David da Silva Jadi Tumpuan dan Sumber Gol

Baik dilakukan untuk memperbanyak ibadah, seperti menunaikan sholat Sunnah tahajud, sholat qiyamullail, memperbanyak banyak baca Al Quran dan memperbanyak istigfar.

Soal ukuran ibadah, mau bagaimana dan berapa jumlahnya, itu pun tidak ada masalah. 

Dan tidak ada yang mengharuskan harus ibadah harus sholat dengan jumlah rakaat sekian, misalnya 100 rakaat dan membaca surat ini dan itu.

"Yang penting yang ditekankan dalam hadits itu ketika kita melakukan banyak ibadah, seperti Qiyamullail, tahajud dan witir. Ketika memohon ampunan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita," jelasnya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Membayar Qhodo Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Sya'ban? Ini Penjelasan Habib Ahmad Alhabsyi

Ditambahkannya, tidak ada istilah penutupan buku amalan pada malam nisfu syaban. Buku amalan tetap dibuka dan dicatat oleh malaikat di sepanjang hidup kita. 

"Kalau buku amalan ditutup berarti mati, kan sementara ini masih hidup. Jadi, jangan salah," tukasnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Youtube Batas Narasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah