Doa Pendek Ibu Hamil yang Tembus Menembus Langit, Meminta Lahirnya Anak Sholeh dan Sholehah, Ini Kata UAH

- 15 Maret 2022, 07:38 WIB
Doa pendek Ibu hamil yang tembus menembus langit, meminta lahirnya anak sholeh dan sholehah, kata Ustadz Adi Hidayat.
Doa pendek Ibu hamil yang tembus menembus langit, meminta lahirnya anak sholeh dan sholehah, kata Ustadz Adi Hidayat. /Tangkapan Layar Yutube Ustadz Adi Hidayat Official/

 

DESKJABAR - Doa pendek Ibu hamil adalah keutamaan ucapan harapan para ibu yang sedang mengandung anaknya, dilakukan pada momen yang banyak terkandung rahasia kebaikan spesial rahmat dari Allah SWT, untuk sang bayi.

Keutamaan doa pendek Ibu hamil yang tembus menembus langit, meminta lahirnya anak sholeh sholehah, wajib para ibu hamil untuk melakukannya.

Banyak rahmat kebaikan bagi ibu hamil yang sedang mengandung sedang berjihad, doanya akan cepat dikabul yang dapat diraih dari Allah SWT.

Untuk itu para ibu yang sedang hamil sangat baik untuk memohonkan lahir anak yang sholeh sholehah serta mengamalkan banyak kebaikan sebagai proses latihan amalan menjelang melahirkan.

Baca Juga: Perdengarkan SUARA INI Malaikat akan Datang ke Rumah dan Menebar Rezeki: SUARA APA? Kata Ustadz Adi Hidayat

Dikutip dari kanal YouTube Fans Ustadz Berbakat dengan Judul: Benarkah Doa Orang Tua Untuk Anak Mudah Terkabul Oleh Ustadz Adi Hidayat, 10 Agustus 2017.

Ustadz Adi Hidayat menyarankan para orangtua terutama ibunya, untuk memohon doa pendek meminta lahir anak yang sholeh dan sholihah seperti ini:

Huwal lazii khalaqakum min nafsinw waahidatinw wa ja'ala minhaa zawjahaa liyas kuna ilaihaa falammaa taghash shaahaa hamalat hamlan khafiifan famarrat bihii falammaaa asqalad da'awal laaha Rabbahumaa la'in aayaitanaa saalihal lanakuu nanna minash shaakir (QS. Al-A’raf : 189)

Baca Juga: Bolehkah Wanita Hamil dan Ibu Menyusui tak Puasa Ramadhan? Ini Bahasan Ustadz Adi Hidayat

Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur."

Begitulah Allah mengalihkan pandangan mereka agar memerhatikan teladan Rasul dan juga mencermati alam raya agar mereka dapat merasakan keesaan Tuhan.

Kali ini Allah mengajak mereka membaca fakta dalam diri mereka, yaitu bahwa Dialah, Allah, yang menciptakan kamu keturunan Nabi Adam dari jiwa yang satu, yaitu Nabi Adam, dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, yaitu Hawa, agar dia merasa tenang dan cenderung hatinya kepada pasangannya.

Baca Juga: GEJALA dan AKIBAT Covid-19 Varian OMICRON pada Wanita Hamil, Begini Menurut Ahli Cara Mencegah

Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan, seperti biasanya kehamilan di masa awal, dan teruslah dia merasa ringan beberapa waktu.

Kemudian ketika dia merasa berat, di saat kandungan semakin besar dan semakin dekat waktu bersalin, keduanya, yakni pasangan suami istri, bermohon kepada Allah.

Tuhan berfirman:

"Demi kekuasaan dan kebesaran-Mu, jika Engkau memberi kami anak yang saleh, sempurna, sehat, dan tidak cacat, tentulah kami benar-benar termasuk orang-orang yang bersyukur."

“Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari jenis yang satu, dan dari jenis yang satu itu diciptakan pasangannya, maka hiduplah mereka berpasangan pria-wanita (suami-isteri) dan tenteramlah dia dengan isterinya itu.

Hidup berpasangan suami-isteri merupakan tuntutan kodrati manusia rohaniyah dan jasmaniah,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: PENTING! Ibu Hamil Terinfeksi OMICRON Perlu Lakukan Ini, Kata Dokter Kandungan

”Bila seseorang telah mencapai usia dewasa, timbullah keinginan untuk hidup berpasangan sebagai suami-isteri, dan dia akan mengalami keguncangan batin apabila keinginan itu tidak tercapai. Sebab dalam berpasangan suami-isteri itulah terwujud ketenteraman,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

“Ketenteraman tidak akan terwujud dalam diri manusia diluar hidup berpasangan suami-isteri.

Maka tujuan kehadiran seorang isteri pada seorang laki-laki di dalam agama Islam ialah menciptakan hidup berpasangan itu sendiri.

Islam mensyariatkan manusia agar mereka hidup berpasangan suami-isteri, karena dalam situasi hidup demikian itu manusia menemukan ketenteraman dan kebahagian rohaniyah dan jasmaniah,”ujarnya

Bila kedua suami-isteri itu berkumpul, mulailah isterinya mengandung benih, saat permulaan dari pertumbuhan benih itu terasa ringan.

“Pertama-tama terhentinya haid dan selanjutnya benih itu terus berproses, perlahan-lahan.

Maka ketika kandungannya mulai berat, ibu-bapak memanjatkan doa pendek kepada Allah agar keduanya dianugerahi anak yang soleh solehah, sempurna jasmani, berbudi luhur, cakap melaksanakan tugas kewajiban sebagai manusia.

Kedua, Ibu hamil itu berjanji akan mewajibkan atas dirinya sendiri untuk bersyukur kepada Allah karena menerima nikmat itu dengan perkataan, perbuatan dan keyakinan.”tutur Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Fans Ustadz Berbakat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah