Network
DESKJABAR- Menurut Primbon Jawa kuno ada beberapa jenis tanaman yang bisa mendatangkan keberuntungan dan rezeki bila ditanam di rumah, bahkan rezeki itu bisa datang dari segala penjuru.
Di dalam Primbon Jawa juga terdapat beberapa kepercayaan terhadap tanaman yang dapat mendatangkan rezeki yang bisa ditanam di halaman rumah.
Dilansir DeskJabar.com dari Kanal Youtube ESA Production berjudul "Inilah 07 TANAMAN yang Mendatangkan REJEKI Bila di tanam di depan Rumah VERSI Primbon Jawa", tayang 28 Maret 2021.
Kali ini tokoh praktisi kejawen, Mbah Yadi membahas tentang 7 tanaman yang dapat mendatangkan rezeki bahkan dari segala penjuru bila ditanam di halaman rumah menurut Primbon Jawa.
"Dengan menanam tanaman ini bukan berarti menjadi syirik atau musyrik, masyarakat Jawa dari jaman dulu dalam mendidik atau memberi tahu kepada orang lain sering menggunakan simbol," kata Mbah Yadi.
Berikut 7 tanaman yang dapat mendatangkan rezeki bahkan dari segala penjuru, bila ditanam di halaman rumah:
1. Tanaman Pule
Menurut Primbon Jawa dan bagi orang Jawa, pule bisa diartikan muleh atau mengembalikan.
Tanaman ini ketika kulitnya dikupas maka akan pulih kembali, jadi artinya mengembalikan rezeki menuju kejayaan.
Secara ilmiah tanaman pule ini banyak menyerap karbon, kulit dan daunya juga bisa digunakan untuk obat dan cocok ditanam di halaman rumah.
2. Tanaman Telogo Sari atau Telaga Sari
Menurut Primbon Jawa Artinya inti dari telaga hati, jadi ketika telaga hati jernih maka rezeki akan mengalir deras.
Kayu telaga sari secara ilmiah memiliki banyak manfaat, sudah tentu kayu ini juga dapat membawa keberuntungan dan membawa rezeki yang banyak buat kita.
3. Kayu Jenar atau Kemuning
Menurut Primbon Jawa Kuno, tanaman Kayu Jenar dapat membawa keberuntungan atau rezeki cocok ditanam di halaman rumah.
Jenar memiliki arti putih, disini dapat digambarkan bahwa masyarakat Jawa ketika ingin memiliki rezeki banyak, maka harus menanam tanaman Kayu Jenar.
Selain itu Jenar sendiri mempunyai arti lain yaitu setiap hari harus selalu wangi hati yang putih bersih dengan banyak bertobat atau atau meminta pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Siapa Gatick, Manajer Tangmo Nida yang Kini Dihujat Publik, Inilah Biodatanya
Biasanya akan berbunga dan menghasilkan harum yang sedap ketika malam.
4. Tanaman Pring Gading
Menurut Primbon Jawa Kuno Tanaman Pring Gading dapat membawa keberuntungan dan rezeki. Pring, merupakan simbol bambu.
Disimbolkan, bambu merupakan tanaman yang berkelompok artinya ketika kita ingin mendapatkan rezeki yang banyak maka kita harus banyak bersosialisasi, banyak bersilaturahmi.
5. Kembang Sri Rezeki
Sri adalah ratu, sedangkan rezeki adalah keberkahan, dengan menanam tanaman ini kita berharap kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa rezeki kita akan melimpah seperti seorang ratu atau raja.
Jadi ketika menanam Tanaman Sri Rezeki harapan kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah rezeki kita akan melimpah seperti layaknya seorang Ratu.
Dari namanya saja sudah rajanya rezeki, secara psikologi sudah membawa dampak positif bagi yang menanam tanaman ini.
6. Kembang Wijaya Kusuma.
Menurut Primbon Jawa, tanaman bunga wijaya kusuma ini juga bisa digunakan untuk menangkal energi negatif seperti santet, teluh, jin dan lainya.
Disamping itu juga tanaman hias bunga wijaya kusuma memiliki simbol wijaya itu kemenangan, kusuma itu bunga, artinya bunga yang membawa kita kepada kemenangan atau kejayaan.
Ini akan berdampak positif bagi psikologi dan membawa energi positif di dalam rumah tangga.
7. Kembang Teratai.
Menurut Primbon Jawa, Teratai juga dapat membawa keberuntungan, karena tanaman ini biasanya hidup di air, dan air merupakan simbol dari ketenangan serta keharmonisan.
Bunganya sangat indah saat mekar, warnanya ada yang merah, putih, ungu, dan lain sebagainya, ketika kita melihatnya akan merasa tentram.
Dengan begitu energi positif akan timbul, maka bakal mudah untuk menarik rezeki masuk ke dalam rumah yang menanam tanaman hias teratai.
Disclaimer: Perlu diingat, keberadaan Primbon dalam hal ini sebagai ilmu pengetahuan, motivasi, gambaran, dan bahan introspeksi diri untuk lebih berhati-hati sebelum melangkah.***
