Istri dan Keluarga Bupati Garut Diancam Diangkut ke Asrama Tentara Jepang Kempetai, Begini Ceritanya

- 8 Maret 2022, 08:56 WIB
Tentara Jepang, Kempetai
Tentara Jepang, Kempetai /portalbojonegoro.pikiran-rakyat.com/

"Namun kemudian sikap warga Garut berubah drastis sebab dalam kenyataannya tentara Jepang sangat menindas, perangainya juga sangat kejam," tutur Kunto Sofianto dalam bukunya.

Mungkin karena kesal dengan kekejamannya, warga Garut kemudian memanggil tentara Jepang dengan sebutan si Benjol. Sebutan ini lahir karena melihat kepala para tentara Jepang yang cepak membentuk segitiga. Dalam bahasa Sunda, kepala yang tidak bundar atau mirip segitiga tersebut disebut benjol.

Hal lainnya dari tentara Jepang yang tidak disenangi warga Garut adalah perilaku seksnya yang tak bermoral. Mereka sering memaksa perempuan untuk melayaninya. Akibatnya, baru beberapa hari si Benjol berada di Garut, sudah banyak perempuan Garut yang menjadi korban pemerkosaan mereka.

Baca Juga: Crazy Rich Indra Kenz Terancam Dimiskinkan, Empat Rekening Diblokir, Mobil dan Rumah Disita

Perilaku tentara Jepang yang suka mengumbar seks ini, juga hampir menjadi bencana bagi Bupati Garut saat itu, Rd. Musa Suriakartalegawa.

Warjita, sejarawan Garut yang juga Penilik Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut, mengatakan, beberapa hari setelah tentara Jepang berada di Garut, Bupati Musa kedatangan utusan mereka.

Utusan itu meminta agar Bupati menyediakan sejumlah perempuan bagi kempetai yang bermarkas di Societet Intra Montes (Gedung KNPI). Permintaan itu disampaikan disertai dengan ancaman bahwa jika tak dipenuhi, maka istri Bupati, saudara-saudara Bupati yang perempuan berikut istri-istri dan putri pegawai Bupati, akan diangkut ke gedung Societet Intra Montes malam itu.

"Meskipun sangat marah, Bupati Musa tak bisa apa-apa. Apalagi utusan itu membawa senjata api dan pedang panjang di pinggang, ditambah ada sejumlah pendampingnya yang juga dengan senjata api siap tembak," kata Warjita.

Baca Juga: UPDATE Konflik Rusia Ukraina, 36 Juta Warga Rusia tak Bisa Akses Tik Tok dan Netflix

Sepeninggal si utusan, Bupati Musa langsung lemas. Wajahnya resah. Dari mana ia ia harus menyediakan berpuluh-puluh perempuan malam itu untuk tentara Jepang?

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara Buku Garoet Kota Intan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah