Bolehkah PUASA Ganti Ramadhan di Bulan Sya’ban? Kapan Batas Terakhirnya? Simak Ustadzah Ulfa Fauziah

- 7 Maret 2022, 17:41 WIB
Bolehkah puasa ganti Ramadhan di bulan Sya’ban? Simak penjelasan Ustadzah Ulfa Fauziah.
Bolehkah puasa ganti Ramadhan di bulan Sya’ban? Simak penjelasan Ustadzah Ulfa Fauziah. /Tangkapan layar Bincang Muslimah /

DESKJABAR – Puasa ganti atau qadha adalah puasa yang dilakukan seseorang untuk mengganti hutang puasanya ketika berhalangan di bulan Ramadhan.

Mereka yang melakukan puasa ganti Ramadhan adalah yang memiliki kemampuan untuk berpuasa, tapi memiliki kendala tertentu saat Ramadhan.

Misalnya, tidak bisa puasa Ramadhan karena sakit, dalam perjalanan, ataupun haid dan nifas pada wanita.

Baca Juga: Hutang Lunas, Galau Hilang, Malas Hengkang, Amalkan Doa Pendek Ini, Ustadz Adi Hidayat Menyarankan

Baca Juga: DOSA GHIBAH, Suka Ngomongin Orang Lain di Belakang, Lebih Hina dari Zina, Begini Cara Taubatnya

Mereka yang memiliki hutang puasa Ramadhan, berkewajiban menggantinya di bulan lain sebelum masuk ke Ramadhan berikutnya.

Jangan menunda-nunda untuk melakukan puasa ganti Ramadhan apalagi berniat tidak membayar hutang puasa tersebut.

Dan saat ini, kita sudah memasuki bulan Sya’ban, yang merupakan bulan terdekat dengan Ramadhan berikutnya.

Apakah diperbolehkan melakukan puasa ganti Ramadhan tahun lalu di bulan Sya’ban?

Karena bulan Sya’ban dianggap terlalu dekat dengan Ramadhan berikutnya.

Mengutip dari Youtube Bincang Muslimah, “BATAS AKHIR QADHA PUASA BAGI WANITA HAID - Ustz. Ulfa Fauziah, LC., S.S.I” 11 Mei 2020, begini penjelasannya.

Menurut Ustadzah Ulfa Fauziah, para wanita atau mereka yang berhalangan menjalani ibadah puasa Ramadhan harus segera mengganti hutang puasa tersebut.

Baca Juga: KEUTAMAAN BULAN SYABAN, Semua Amalan Dilaporkan Langsung Kepada Allah SWT, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan

Jangan pernah menunda melakukan puasa ganti Ramadhan apalagi sampai lupa membayar hutang puasa tersebut.

Sebab membayar hutang puasa Ramadhan atau melakukan puasa ganti Ramadhan hukumnya adalah wajib. Jika tidak dilakukan maka akan menjadi dosa besar.

Kewajiban untuk mengganti puasa Ramadhan termaktub dalam firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:

“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”. (QS. Al-Baqarah; 184)

Hal ini senada dengan hadits dari ‘Aisyah RA, yang artinya:

“Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha sholat.” (HR Muslim Nomor 335).

Melihat dari dua dalil di atas, maka jelas puasa ganti wajib dilakukan untuk mengganti puasa – puasa Ramadhan yang tak bisa dilakukan karena halangan tertentu.

“Jadi, jika kita memiliki hutang puasa Ramadhan segeralah mengganti puasa tersebut di hari lain,” kata Ustadzah Ulfa Fauziah.

Baca Juga: DOSA BESAR Melalaikan Sholat Terampuni, Ustadz Adi Hidayat Ungkapkan Cara Taubat Yang Bikin Hati Lapang

Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah)

Hadits ini membuat banyak orang ragu apakah masih bisa melakukan puasa ganti Ramadhan di bulan Sya’ban.

Namun Ustadzah Ulfa Fauziah menyebutkan hadits lain yang diriwayatkan Abu Salamah yang mendengar ‘Aisyah RA mengatakan:

“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar hutang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari Muslim)

“Dari hadits tersebut, sudah jelas bahwasannya batas akhir seorang diperbolehkan untuk mengganti puasanya adalah pada bulan Sya’ban,” ujar Ustadzah Ulfa Fauziah menjelaskan.

Bagi yang memiliki hutang puasa Ramadhan, lanjut Ustadzah Ulfa Fauziah, ada baiknya puasa tersebut diganti sebelum bergantinya bulan Ramadhan berikutnya.

Baca Juga: Baca Doa Pendek Ini di Waktu-waktu Ini, Insya Allah Anak Menjadi Sholeh dan Sholehah Kata Ustadz Abdul Somad

Berikut adalah bacaan niat mengganti puasa Ramadhan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha'I fardhi syahri Ramadhaana lilaahi ta'aalaa.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”

Selagi masih ada waktu, segera lakukan puasa ganti Ramadhan secepatnya di bulan Sya’ban ini. Karena mengqadha puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Bincang Muslimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah